Setahun sudah Dinda menyimpan rasa. Setahun sudah juga Dinda memendam rasa. Dulu Dinda selalu meyakinkan hatinya bahwa perasaannya itu hanya sekedar kagum saja, bukan cinta. Tapi perasaan yang tak pernah membenci kekurangannya, justru semakin membuat Dinda menyukainya. Membuat Dinda menyadari kalau dirinya memang telah jatuh hati kepadanya . Kepada seorang anak pemilik perusahaan tempat Dinda bekerja. Kepada seorang Direktur Utama yang memiliki kuasa penuh di perusahaan. Kepada seseorang yang menjadi panutan dan begitu disegani dikantornya itu.
Utama, nama pemberian orangtuanya. Berharap dia bisa menjadi yang utama. Berharap dia bisa menjadi panutan. Benar saja apa yang diharapkan orangtuanya saat memberikan nama itu kepada Tama, nama panggilan Utama. Disaat perusahaan orangtuanya bangkrut 5 tahun yang lalu, Tama mengambil alih perusahaan sebagai Direktur Utama, bukan sebagai pewaris. Dan yang terjadi, dalam waktu 1 tahun, perusahaan itu menjadi salah satu perusahaan bonafit di wilayah Jakarta Selatan. Makanya Dinda melamar bekerja disana karena perusahaan tersebut memiliki reputasi yang baik untuk jenjang karirnya. Bekerja di perusahaan itu memberinya banyak ilmu dan manfaat. Dan pastinya, diperusahaan itu juga memberi Dinda sebuah perasaan, perasaan cinta.
Tidak hanya satu perusahaan orang tuanya saja yang berhasil Tama selamatkan. Ada bebrapa perusahaan milik orang tuanya yang kini sukses dipegangnya. Namun hanya PT. Utama Jaya Abadi itulah Tama mengabdikan dirinya menjadi Direktur Utama. Tama memang memiliki darah bisnis yang begitu kental, yang mengalir dari ayahnya. Itulah alasan Tama dipercaya ayahnya untuk mengembalikan kejayaan bisnis keluarganya 5 tahun silam.
Dinda ingat, dulu Dinda pernah membaca sebuah kutipan di buku “Jika kita menyukai seseorang kurang dari 4 bulan, maka itu berarti kita hanya mengaguminya. Tetapi jika perasaan suka kita mampu melebihi waktu 4 bulan. Maka itu bisa dinamakan cinta.” Kutipan tersebut membuat Dinda sering bertanya di dalam hati, “Apa benar orang yang aku suka berumur 8 tahun lebih tua dariku? Apa benar orang yang aku suka adalah Direktur utama di kantorku? Apa benar orang yang kusuka adalah anak pemilik perusahaan ini? Dan apa benar orang yang aku suka adalah penyuka sesama jenis?”
Dan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan Dinda ternyata benar adanya. Tama merupakan termasuk salah satu laki-laki di Jakarta yang menyukai sesama jenis. Sebenarnya perawakannya terbilang menarik. Tinggi badangnya sekitar 183cm. kulitnya putih. Badannya ala-ala cowok model minuman berstamina di tv. Wajahnya tampan. Dari fisik saja sudah bisa membuat wanita terkapar-kapar dibuatnya. Apalagi ditambah kelebihannya yang lain.
Bisa dibilang Tama juga termasuk laki-laki yang pintar, karena dia merupakan lulusan terbaik di sebuah Universitas ternama di Negeri Paman Sam dengan gelar S2 nya. Ditambah secara financial, dia adalah anak orang kaya. Dan jabatannya sekarang adalah Direktur utama, dan suatu hari nanti tidak menutup kemungkinan, dia bisa menjabat sebagai pemilik perusahaan, karena ayahnya merupakan pemilik tunggal atau pemegang saham tunggal di perusahaannya.
Manusia memang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Begitu pun dengan Tama. Dibalik banyak kelebihannya, ternyata Tama juga memiliki kekurangan. Kekurangannya adalah dia tidak menyukai seorang wanita. Dia hanya menyukai seseorang yang memiliki fisik yang sama dengan dia. Yang memiliki alat vital yang serupa dengan dia. Yang berpakaian sama dengan dia. Yang semuanya sama dengan dia. Bagi Tama yang seperti itulah yang menarik perhatiannya. Yang bisa membuatnya berdebar dan merasakan gairah tersendiri yang membuatnya begitu menikmatinya.