Perang antara kerajaan Halfvam dengan kerajaan Demonster kini terjadi. Buku kuno yang dibaca oleh gadis yang berasal dari dunia manusia kini terbukti. Perselisihan terjadi di mana-mana hingga terjadilah pengucapan satu mantra yang dapat menghancurkan seluruhnya. Mantra seorang ratu dari kerajaan Halfvam yang memiliki resiko yang sangat tinggi. Yang ditakuti tiap kerajaan.
Semua terjadi dalam sekejap mata. Awal kehancuran kerajaan Halfvam, bangkitnya Halfvamp, kesalahpahaman yang mengakibatkan perselisihan tiap kerajaan sudah tertulis dalam buku kuno tersebut. Tidak akan terduga jika sedikit saja salah melangkah akan menghancurkan segalanya.
-ooOoo-
"Chlaire!"
Aku merentangkan tanganku yang sedang menggenggam setangkai mawar biru sambil berlari di tengah hamparan bunga. Tidak peduli dengan mawar tersebut senantiasa melukis luka di atas kulitku. Aku tertawa girang saat itu.
"Kak Rei! Tangkap aku kalau bisa!" ledekku kepada pemuda bertubuh tegap yang sedang kewalahan melewati ladang bunga ini.
Akan kuukir kisah ini dalam memoriku dan akan ku lukis memori ini melalui goresan tinta di atas kertas.
"Mengapa saya harus bahagia, sedang bunga ini dengan senang hati menggores betisku?" jawab Kak Rei dengan jengkelnya. "Ini tidak baik untuk kecantikan Anda, putri!"
Aku mendengar ucapannya yang sedikit menyakitkan. Tidak biasanya Kak Rei mengatakan 'kecantikan' pada anak kecil dan khususnya kepada diriku. Kak Rei biasanya akan menangkapku ke manapun aku akan berlari, walaupun itu di ladang berduri ini.
Ada yang tidak beres dengan Kak Rei!
Aku berhenti berlari lalu segera berbalik untuk melihat wajah Kak Rei yang kini sudah berubah.
"Lalu kenapa, Kak?" tanyaku, berjalan mendekati Kak Rei. Angin saat itu berhembus dengan kencangnya, membuat rambut hitam panjangku berkibaran yang membuatku terasa terganggu.
Aku menatap mata Kak Rei secara berkelamaan dan itu membuat Kak Rei sedikit gugup. Bola mata birunya seolah mengisyaratkan bahwa itu bukanlah dia. Jika saja Grey berada di sampingku, mungkin aku sudah mengetahui apa yang dipikirkan oleh Kak Rei.
Badum.
Kaget. Sesuatu dalam hatiku ada yang bergejolak. Seolah ada seseorang yang ada di dalam diriku dan dia meminta untuk keluar. Darahku terasa mengalir sangatlah kencang, tubuhku mulai terasa panas, dan kini tanpa perasaan sedih air mataku mengalir membasahi pipiku.
Apa ini yang dinamakan rasa sakit?