Suara langkah kaki ku terdengar jelas di rumah tua yang sunyi ini. Aku berjalan menuju ruang tamu yang sudah diarahkan oleh Sharon. Sepertinya aku butuh ketenangan setelah ucapan pria tadi.
"Aku yang menyelamatkanmu dan aku lah yang membunuh tentaraku sendiri, Nona Anderaint Chlaire."
Pertanyaan pertama, dari mana ia tahu namaku? Bahkan nama panjang sekaligus?
Yang kedua, jika dia mengatakan tentaranya, itu berarti dia berasal dari keluarga kerajaan ini -kerajaan vampir bagian barat-. Namun, kenapa dia membunuh tentaranya sendiri?
Dan pertanyaan terakhir, kenapa dia menyelamatkanku?
Aku membuka jendela rumah agar cahaya matahari memiliki akses untuk masuk ke dalam rumah. Aku melirik ke atas, menatap langit yang berwarna biru cerah.
"Ah, pemandangan di sekitar sini sangat indah." Pemandangan luar yang dipenuhi dengan bunga dan sedikit jauh lagi terdapat danau yang di seberangnya terdapat hutan. Aku ingin ke luar dari rumah ini, tapi Sharon melarangku. Entah apa penyebabnya.
"Kau ingin ke luar?" Aku terlonjak kaget.
Aku membalikkan badan dan menangkap sosok pria berbadan tegap sedang berdiri di belakangku. Pakaiannya yang menurutku berasal dari keluarga kerajaan itu sedikit membuatku terganggu. Dia dari siang tadi tidak pernah memperkenalkan dirinya.
"Iya," balasku singkat yang mungkin hampir mendekati dingin wajahku.
Pria itu menatapku dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. "Tapi kau tidak diperbolehkan ke luar, nona."
Mataku membesar mendengar ucapannya.
"Kenapa?" Kenapa aku tidak diperbolehkan ke luar? Itu hak ku untuk ke luar!
"Bukannya kau pelaku yang mengacaukan kota ini?" Pria itu menimpal pertanyaanku.
"Tapi bukan aku yang mengacaukannya!"
Pria itu mengangkat bahunya dengan wajahnya yang dingin. "Para tentara akan mencarimu setelah keadaan kota kembali normal. Di tambah keadaan semakin memburuk karena panah-panah yang aku jatuhkan kepada mereka."
Aku membungkam mulutku. Kalau begitu, bawa aku pergi jauh dari kota ini! Dan kalau ingin menyelamatkan seseorang, harusnya kau tidak memperburuk keadaan!
"Yah, nasib baik aku tidak dicurigai." Ia terkekeh. Nasib baik kepala Anda, tuan!
"Permisi tuan muda, Nona Chlaire." Sharon menaruh cemilan dan beberapa cangkir teh ke atas meja. Lalu membungkuk di hadapan pria itu, setelah pria itu mengangguk Sharon pergi meninggalkan tempat ini lagi.
Sebenarnya siapa dia? pikirku, menatapnya melalui sudut mataku.
Pria itu berjalan menuju cemilan yang diberikan Sharon dan duduk di kursi yang berada di dekatnya. Ia mengambil secangkir teh lalu meminumnya.