Tidak ada cinta dalam kamus hidup Hali setelah apa yang dia lihat tepat dua tahun yang lalu. Papa yang sangat disanjungnya tiba-tiba melayangkan tamparan pada Mama yang saat itu terlihat tetap kuat. Selang beberapa bulan setelahnya, kedua orangtuanya akhirnya bercerai. Selama menunggu sidang itu pula, tidak ada pertengkaran di rumah karena Papa tidak pernah mengunjungi mereka. Bahkan tidak memberi pesan pada Hali sekalipun. Hak asuh Hali yang masih berumur lima belas tahun itu jatuh pada Mama. Namun setelah kejadian pertengkaran yang sering Mamanya alami, wanita itu sedikit berubah. Dia menjadi sosok yang lain, tidak ada senyum senang dan sayang dari Mama, hanya sekedar senyum tipis.
Setelah bercerai, Mama memutuskan pindah dari rumah lama yang sudah mereka tinggali cukup lama. Mereka tinggal di rumah kecil dengan dua kamar. Sesampainya di sana, Mama diam. Menjadi lebih murung.
Karena hal itu juga, Hali terpaksa pindah sekolah. Menjauh dari temannya, Rea. Tidak ada yang sama lagi, semua sudah berubah. Hal yang paling membuat Hali semakin sakit adalah ketika dia mengetahui kenyataan jika Papanya berselingkuh dengan sekretasinya sendiri dan memutuskan untuk bercerai. Hali muak, padahal selama ini yang selalu mendampingi Papa adalah Mama. Bukan wanita itu.
Tidak hanya sampai situ saja, ternyata Mama juga mulai bekerja sebagai wanita penghibur di salah satu tempat karaoke selepas bercerai. Sungguh ironi. Kenyataan itu sangat memukul Hali. Bahkan sang Mama yang tadinya berjiwa lembut kini berubah, Hali sering mendapat siksaan dan juga cacian. Semenjak saat itu Hali berubah. Tidak ada sosok Hali yang ceria seperti dulu yang ada hanya Hali yang dingin dan tidak acuh. Hali memendam semuanya jauh di dasar dirinya dan menguncinya di sana.
Berandal adalah julukan yang sudah tersemat padanya sejak dia berubah. Tidak ada yang mencintai dirinya dan juga tidak ada cinta dalam dirinya. Hatinya sudah mati. Tidak ada yang menyayanginya, semuanya pergi.
Hali tersenyum miring menyadari bagaimana hidupnya yang mengenaskan. Bahkan nasibnya lebih buruk daripada bunga yang sedang disiramnya kini yang terlihat segar dan ceria. Tidak akan ada yang lupa menyiramnya, jika sedang tidak ada murid yang dihukum seperti dirinya pasti penjaga sekolah yang akan menyiramnya.
"Hali... Hali. Jangan sok suci deh lo mandang tu bunga."