Hallo Nana!

Missooo
Chapter #3

Dipaksa Membawa Jodoh #3

Bab 3 Dipaksa Membawa Jodoh

Nana dan Tania menunduk takut saat orang yang tadi keluar dari mobil Audi A6 silver mendekat ke arah mereka berdua dengan tampang galak nan judes khas tokoh-tokoh antagonis di dalam sebuah sinetron kesukaan ibu-ibu, orang tersebut langsung menatap intens ke arah Nana dan Tania yang sudah tertunduk pasrah. Tatapannya itu tajam dan mematikan membuat Nana dan Tania ciut seketika.

"Habis darimana kalian?" pungkas sang empunya mobil Audi A6 silver yang tak lain dan tak bukan adalah Omanya Nana. Orang yang paling ngebet memaksa Nana untuk segera mencari pasangan hidup. Orang yang over protective pada Nana, satu-satunya keluarga yang Nana miliki saat ini.

"Kita habis dari pesta pernikahan Samudra dan Hellena, Oma," balas Nana masih dengan wajah tertunduk.

Nana tidak berani menatap langsung manik mata Omanya yang tajam seperti burung pemangsa itu. Entah kenapa ia selalu kehilangan nyalinya kalau sedang berhadapan dengan perempuan tua yang diklaim Nana adalah Omanya itu.

"Kamu menghadiri pernikahan si Samudra dan Hellena tanpa membawa pasangan? Apa kamu tidak waras Nana?! Kamu pasti akan diejek habis-habisan sama si Hellena itu," sentak Omanya dengan nada super tinggi.

Seperti yang Nana tahu, kalau Omanya dan Omanya Hellena juga musuhan seperti dirinya. Mereka itu seperti cerminan Nana dan Hellena versi tua, sama-sama tidak bisa akur. Makanya, Omanya Nana sangat mengenal betul karakter Hellena yang senang mengejek Nana seputar pernikahan.

"Aku kan barengan sama Tania datangnya Oma, gak mungkin kan aku bawa pasangan kalau aku niatnya mau dateng sama Tania," sanggah Nana.

Sementara Tania tak berani membuka suara apalagi ikut campur urusan Nana dan Omanya itu. Ia sengaja memilih diam seribu bahasa ketimbang menimbrung dan memberi elakan pada Omanya Nana yang terkenal dengan tegas itu. Pokoknya Tania tidak mau ikut campur selagi belum dilibatkan dalam adu mulut antara cucu dan neneknya itu.

"Alasan saja kamu, pasti kamu yang maksa Tania buat gak bawa pasangannya, kan?! Biar Tania nemenin kamu ke pesta si Hellena yang bermulut besar itu?!"

Nana mengelang dengan cepat, sejalan dengan menggoyangkan telapak tangan kanannya khas orang yang sedang membantah dengan keras.

"Nggak Oma ... Tania yang maksa mau ditemenin soalnya pacar dia lagi sibuk kerja," ceplos Nana asal.

Untuk kedua kalinya Nana menggunakan nama Tania sebagai tumbal dari ceplosannya itu. Hal itu tentu membuat Tania langsung mendelik ke arah Nana, mungkin dalam hati, Tania menjerit pilu karena lagi-lagi namanya dijadikan alasan Nana sebagai bahan elakkan ketika sedang tersudut.

"Apa bener yang dikatakan Nana barusan, Tania?!" selidik Oma kepada Tania.

Langsung saja Nana menyenggol lengan Tania untuk segera mengiyakan pertanyaan intimidasi dari Omanya itu.

"I ... i ... iya Oma. Tadi aku yang minta Nana buat barengan ke pestanya Samudra dan Hellena. Hehe," ucap Tania kikuk.

"Yasudah kalau begitu adanya. Sekarang masuklah ke mobil, biar Oma antar kalian ke apartemen kalian."

"Baik Oma," sahut Nana dan Tania berbarengan.

Keduanya mengekor mengikuti Omanya masuk ke dalam mobil Audi A6 berwarna silver itu.

Lihat selengkapnya