Halte Harmony

Utep Sutiana
Chapter #4

BAGIAN 1 - TAKE AND GIVE

Seno & Audy



Aku melenguh beberapa kali. Audy menatapku sepintas. Tidak ada reaksi berlebih yang diperagakan. Selebihnya kami memilih terdiam beberapa kejap.


Ada jarak cukup lebar yang tiba-tiba membentang di antara kami. Keputusan yang kami ambil kali ini adalah keputusan paling masuk akal dari pilihan-pilihan lainnya.


“Bahkan aku sangat setuju akan apa yang kamu putuskan, Sen.” Audy melirikku. Ucapannya barusan memecah keheningan yang melingkupi kami berdua.


Kini aku mendesah. Beban berat dalam rongga dadaku masih belum terurai. Masih sesak.


“Bapak-ibumu terlalu menganggapku rendah,” sesalku.


“Tidak usah dipikirkan. Aku bukan bapak-ibuku. Jangan pernah samakan.” Audy menggeser tubuhnya. Dari tadi ia menyandarkan tubuhnya di tembok halte yang warna catnya sudah memudar. Tidak ada orang lain di dekatku kecuali pria berbaju kotak-kotak yang berdiri di ujung lain halte ini. Audy memelukku dari arah belakang.


“Berjuang untuk cinta suci,” ucap Audy. Aku tersenyum simpul.


“Berjuang untuk keabadian cinta,” balasku seraya mencium pipinya yang tidak lagi licin selepas memutuskan diri lari dari rumah.


Kami tertawa. Untuk kebodohan yang telah kami buat. Sepasang kekasih yang memperjuangkan cintanya sampai mati tanpa mampu dicegah oleh siapa pun yang berusaha menghalangi, termasuk ibu-bapak Audy, juga perjodohannya.


“Calon suamimu kaya,” pancingku.

“Nggak ngaruh.”

Lihat selengkapnya