Richard
Aku masih terduduk ketika sebuah ledakan terdengar jelas di depan sana, beberapa meter dari tempatku terduduk. Lelaki bertas gendong itu tiba-tiba terlempar dengan tubuh berantakan dengan darah yang memuncrat.
Aku menyaksikan itu semua. Ledakan itu punya efek luar biasa. Selain lantai halte tempatku berpijak bergetar hebat lantas bergeser, gulungan api pun muncul menjilat-jilat.
Sebagian tembok bangunan roboh lantas puing-puingnya berlesakan ke berbagai arah.
Aku belum sempat menyadari akan apa yang terjadi ketika tubuh-tubuh di hadapanku terlempar dan terburai menghancurkan setiap persendiannya. Jerit, tangis, pekik, dan rintih terlalu menyayat hati.
Aku baru saja mau menyelamatkan diri ketika beton di atas kepalaku tiba-tiba roboh menimpaku. Dadaku sesak, rasa panas luar biasa tiba-iba melata di sekitarku.