Halte Harmony

Utep Sutiana
Chapter #33

BAGIAN 6 - KAMI YANG MENYAYANGI

Alma tercekat tiba-tiba. Berita di televisi membuatnya tertegun beberapa saat.

Ia menyadari dan berfirasat bahwa sesuatu yang buruk sedang terjadi dengan suaminya.


*****

Adrian memutuskan diri untuk menjadi pihak yang mau mengalah. Ini jauh lebih baik, tampaknya bagi hubungan mereka.

Ini hampir berhasil, kalau saja sesuatu yang buruk tidak terjadi pada Armielda.

Adrian terhenyak, sepertinya Armielda benar-benar akan berhenti dari pekerjaannya.

Namun, tidak atas keinginan sendiri, melainkan sebab takdir yang tidak bisa dielakkan.


Berita itu tiba-tiba mengubah segalanya. Adrian menyesal sudah terlalu memaksakan kehendak. Kini, semua harapannya adalah sia-sia.



*****



Handoko sangat terkejut ketika kabar itu didengar dari orang suruhannya bahwa tempat yang biasa Richard sambangi meledak.

Tempat itu, Halte Harmony diguncang ledakan bom bunuh diri ketika jam menunjukkan pukul sepuluh lebih seperempat.


Informasi itu akurat. Bahkan, beberapa menit kemudian, suasana di tempat kejadian wara-wiri di layar televisi, hampir di setiap saluran.


Handoko hampir mati lemas mendengarnya. Sama sekali tidak menyangka bahwa kejadian yang dialami akan seperti ini.

Dengan segera ia berangkat ke TKP dan berharap Richard tidak menjadi bagian dari korban yang meninggal. 


Handoko berharap bahwa hal terburuk tidak terjadi. Ia masih menginginkan melihat anaknya.

Ia menyesal dengan apa yang akan dilakukannya, dan mungkin, Handoko tidak akan bisa memaafkan dirinya sendiri bila hal terburuk terjadi kepada Richard.


“Berikan anakku keajaiban, Tuhan,” doanya dengan penuh harap.

Lihat selengkapnya