"Halu gak bakal membuahin hasil tapi usaha? pasti bakal ada hasil”
-Halu-
--------------
Bel istirahat sudah berbunyi empat menit yang lalu, Hanna dan Nayya sudah berada di kantin. Nayya masih asik menertawakan perbuatan Hanna saat upacara tadi.
“Gue doain keselek bakso lo” kata Hanna menatap Nayya kesal.
Nayya menghentikan tawanya, “jahat banget lo” ucap Nayya, di balas kedikan bahu Hanna.
“Sumpah yah Han, lo ngapain ngomong gitu di lapangan tadi?” tanya Nayya, menatap Hanna penasaran.
Hanna mengerucutkan bibirnya,“Gue gak sadar tau, mana Tommy dengar lagi” ucap Hanna lemas.
“emang kenapa kalau Tommy denger?”
“Malu Nay”
Nayya mengerutkan keningnya heran, “malu kenapa emang?” tanya cewek cantik itu pada Hanna.
"Malu aja, kan Tommy pacar gue" ucap Hanna tersenyum pepsodent.
"Sejak kapan Tommy jadi pacar lo?, lirik lo aja gak pernah” kata Nayya menohok, membuat senyum Hanna sirna.
“Gak usah di perjelas kali Nay” protes Hanna pada Nayya yang asik memakan baksonya.
Nayya mengehentikan acara makannya, lalu menatap Hanna serius, “Han, lo cantik banyak juga yang mau sama lo”
“Baru sadar lo” ucap Hanna mengibaskan rambutnya, membuat Nayya menggelengkan kepalanya.
“Berhenti haluin Tommy”
Hanna tersentak menatap Nayya yang kembali menyantap baksonya, cewek itu terdiam mengaduk pangsitnya tak minat.
“maksud lo Nay?” tanya Hanna pelan.
“Kalau lo suka dia, usaha Han jangan Halu mulu kalau lo bisa dapatin Tommy. karena Halu gak bakal membuahin hasil tapi usaha? pasti bakal ada hasil”
Hanna tersenyum kecil menatap Nayya,“lo tau gue Nay, dengan halu aja gue udah bahagia kok” jawab Hanna tersenyum manis pada Nayya yang menatapnya.
“terserah lo” decak Nayya, membuat Hanna tertawa.
“ngambek lo?’’ ejek Hanna di balas tatapan sinis Nayya.
Hanna terdiam menyantap pangsitnya, cewek itu sebenarnya membenarkan ucapan Nayya, namun untuk saat ini menghayalkan Tommy menjadi pacarnya lebih nyaman dari pada berusaha menurut cewek itu tetapi ada juga kalanya nanti Hanna akan berusaha.
Halu, kata yang paling pas menggambarkan bagaimana Hanna pada Tommy, sebab cewek itu hanya menghayalkan dan tak pernah berani menyapa Tommy. Pikirnya nanti Tommy merasa tak nyaman dengan kehadirannya.
“mikirin apa lo?” tanya Nayya kepo,melihat Hanna yang terdiam.
“mikirin kapan gue nikah” cengir cewek itu.
“masih jauh oon”