Hämnd

Sartika Paradina
Chapter #3

Misi Besar

Mengetuk pintu tiga kali, kemudian membukanya perlahan tanpa mengatakan apa-apa. Hal itulah yang selalu dilakukan Alice ketika dia memasuki ruangan tempat dia dan Viktor hendak bertemu. Tahu bahwa Viktor tidak akan repot-repot mempersilakan tamunya masuk maupun duduk, Alice segera melangkah masuk ke dalam ruangan tersebut dan duduk di salah satu kursi baca berbantalkan beludru yang ada di sana.

Ruangan baca di mansion ini tidaklah besar, namun juga tidak kecil. Meski disebut sebagai ruang baca, cahaya di ruangan tersebut selalu redup saat Viktor meminta Alice dan Garry untuk menemuinya di sana. Ruang baca tersebut menyimpan buku-buku sejarah mengenai permata Cyriaca dan Kekaisaran Caella, buku-buku novel picisan dan misteri, buku mengenai kesehatan (area itu adalah teritori milik Luna), buku-buku mengenai sihir, hukum, kamus bahasa wilayah-wilayah di Kekaisaran Caella, dan lain-lain. Hampir seluruh bagian dinding ditutupi rak setinggi tiga meter yang berdiri kokoh, dan di bagian yang tidak tertutupi rak terdapat berbagai macam lukisan dan senjata pajangan. Ruangan tersebut sangat nyaman dan sejuk berkat sepasang jendela besar di salah satu sisi dinding.

Viktor duduk di kursi meja kerjanya. Kursinya membelakangi meja sehingga dia menghadap ke luar jendela sebagai gantinya. Alice tidak dapat melihat wajah Viktor yang membelakanginya. Tanpa mengatakan apapun, Alice menarik napas pelan-pelan, menunggu Viktor sadar akan keberadaannya.

“Alice?” panggil Viktor, mengonfirmasi.

 “Iya, Papa.”

“Bagaimana? Natalmu menyenangkan? Liontin yang bagus, ngomong-ngomong,” ujar Viktor tanpa berbalik. Terkejut karena Viktor mengetahui tentang liontin pemberian Ekain, Alice refleks meraih bandul liontin yang kini berada di lehernya. Belum sempat Alice merespons, Viktor tertawa kecil seraya melanjutkan, “jangan kaget begitu. Aku tahu karena Ekain meminta bantuanku saat memilihkannya untukmu.”

Viktor memutar kursinya. Kini pria berusia pertengahan tiga puluhan itu menatap Alice dengan kedua iris kelabunya sambil tersenyum.

“Mengapa Papa memanggilku?” tanya Alice kemudian. Dia menatap ke arah Viktor, tetapi dia tidak menatap sosok ayahnya tersebut. Dia menatap jendela di belakangnya, menatap siluet dan bayangan pepohonan serta burung hantu di luar sana. Alice tidak berani menatap mata Viktor.

Viktor terkekeh. “Memangnya tidak boleh ya, seorang ayah ingin menghabiskan waktu dengan putri semata wayangnya?”

“Apakah ini urusan keluarga atau Forene?”

Forene adalah sebuah organisasi rahasia pimpinan Viktor. Anggota Forene adalah sekumpulan orang yang pernah diselamatkan oleh Viktor. Sebagai putri angkat Viktor, Alice turut berperan dalam organisasi tersebut. Saat ini, semua orang yang tengah merayakan malam natal di kediaman Laukkanen merupakan anggota Forene.

“Sudah kuduga kau begitu peka, Alice.” Viktor tersenyum puas. “Waktunya telah tiba, Alice. Kita harus bergerak. Tentunya kau tahu untuk apa?”

“Untuk menyatukan kembali tujuh keping Cyrus, Papa.”

Legenda mengatakan bahwa pada zaman dahulu kala, Bapa Persatuan menyegel seluruh kejahatan di Kekaisaran Caella dalam suatu batu permata. Permata itu dinamakan Permata Cyriaca. Setelah Bapa Persatuan meninggal, segel yang mengikat Permata Cyriaca melemah. Akhirnya, permata tersebut dipecah menjadi tujuh batu mulia yang disebut Cyrus. Masing-masing Cyrus diwariskan kepada beberapa keluarga yang kemudian ditunjuk untuk menjadi penguasa di masing-masing wilayah.

 “Benar. Para bangsawan pewaris Cyrus sudah mati,” ujar Viktor, memulai penjelasan. “Kini anak-anak mereka lah yang beralih memegang kekuasaan. Mereka masih muda. Mereka masih lengah. Ini waktu yang tepat untuk kita untuk mewujudkan dunia yang lebih baik.”

Terdapat enam wilayah kekuasaan Duke di Kekaisaran Caella. Masing-masing Duke mewarisi satu permata Cyrus, menyisakan satu dari permata tersebut untuk dijaga oleh keluarga kaisar. Hampir seluruh keluarga bangsawan di kekaisaran Caella merupakan keturunan dari ahli waris Cyrus yang pertama. Tidak hanya keluarga ahli waris, keluarga jauh dan kerabat dari ahli waris Cyrus pun mendapat kedudukan bangsawan karena memiliki hubungan darah dengan para keluarga ahli waris Cyrus. Bisa dibilang, para bangsawan memanfaatkan Cyrus untuk mempertahankan status bangsawan mereka, termasuk keluarga kekaisaran. Karenanya, penyatuan permata Cyriaca selalu ditentang oleh para bangsawan dan pihak kekaisaran, kecuali keluarga Duke of Ksalla.

Kini, sesuai perkataan Viktor, seluruh kepala keluarga dari ahli waris Cyrus sudah tumbang. Tentu saja Alice tahu bahwa para bangsawan tersebut telah mati. Alice, kan, yang membunuh sebagian dari mereka. Karena itulah pekerjaannya sebagai anggota Forene. Forene adalah organisasi rahasia yang bertujuan untuk menyatukan tujuh batu mulia Cyrus kembali menjadi permata Cyriaca. Karena kini para ahli waris Cyrus telah mati, telah tiba saatnya untuk menyatukan tujuh Cyrus kembali menjadi Cyriaca.

Namun untuk itu, Forene harus mendapatkan seluruh Cyrus terlebih dahulu.

“Kapan penyerangan akan—“

“Tidak akan ada penyerangan.”

“Eh?”

“Kau akan pergi ke rumah para bangsawan tersebut tanpa senjata.”

“Papa memintaku bunuh diri?”

Viktor tertawa.

“Liontinmu. Ada alasan kenapa aku memilih liontin tersebut supaya Ekain memberikannya padamu.”

Lihat selengkapnya