Baru beberapa menit Gadis merasa terkejut dengan isi rumah Hiro, ternyata Miss Hita lebih mengejutkannya lagi. Belum sempat Gadis menikmati istirahatnya di rumah mewah Bu Rani. Gadis harus meluangkan waktunya untuk pelajaran dadakan.
"Kita masuk ke ruang belajar Hiro ya.. Hiro udah nungguin kamu dari tadi," kata Miss Hita melanjutkan.
"Iya tuh.. bisa-bisa Hiro ngamuk." Daniel sok akrab dengan Gadis sambil berjalan menuju ruang belajar.
"Di sini kita akan menghabiskan materi tambahan di Beauty Academy sambil merekam kemajuan belajar kalian. Daniel yang akan menyiapkan berbagai macam peralatan untuk mendokumentasikan kegiatan kita di studio make up ini." Miss Hita menjelaskan pada Gadis, sebuah ruangan lengkap dengan berbagai macam makeup dan beberapa cermin besar di lengkapi dengan kamera berkualitas tinggi.
"Hei.. Boy..." Hiro keluar dari kamar mandi sambil membersihkan tangannya dengan tisu.
"Siapa Boy...?" tanya Daniel
"Dia..." tunjuk Hiro pada Gadis sambil membuang tisu ke tempat sampah.
"Aku.. Bukan boy...," kata Gadis datar sambil melipat kedua tangannya.
"Miss Hita, bisa nggak aku panggil dia "Boy" aja. Soalnya aku bener-bener terganggu denger nama dan wajahnya itu... Bener-bener nggak nyambung. Nggak sinkron gitu Miss," kata Hiro kurang ajar.
"Enak aja...," kata Gadis sambil duduk di kursi yang sudah dipersiapkan Miss Hita. Gadis agak kesal dengan Hiro yang gayanya sok.
"Hiro.. cewek cantik gini, kamu panggil "Boy".. ckck....," kata Daniel berdecak melihat kelakuan Hiro.
"Silakan kalian berada di posisi yang telah saya persiapkan." Miss Hita mencoba menenangkan kericuhan sesaat yang dibuat oleh lelaki pucat itu. Hiro memang memiliki warna kulit yang pucat. Mirip seorang pasien yang menjalani perawatan akibat kekurangan hemoglobin di rumah sakit.
"Hassshh...Benar-benar sakit dia..!!! Otaknya sakit..!!" rutuk Gadis dalam hati.
"Ibu nggak akan berlama-lama menjelaskan. Karena ibu tahu, kalian juga belum makan malam. Hari ini untuk pengenalan saja. Selama liburan sekolah tiga minggu ini, ibu hanya akan mengajari kalian berdua di minggu terakhir, sebelum tahun ajaran baru dimulai. Karena Hiro akan melakukan terapi seni di korea selama dua minggu. Gadis, selama dua minggu, kamu bebas melakukan apa pun di rumah ini. Banyak-banyak mencari tahu mengenai Beauty Academy. Okay..?" tanya Miss Hita pada Gadis.
"Iya Miss...," jawab Gadis sangat kencang membuat Hiro dan Daniel terperanjat kaget.
"Suara...? apa toa mesjid.. ? Kenceng banget.." Daniel bergumam sambil mengusap dadanya.
"Hadeh.. Kamu mo bikin aku kejang apa gimana sih..?" Hiro sampai menutup telinganya.
"Hoho.. suaramu itu powernya menggetar kan hati ya... Ibu suka.. Kamu yang akan jadi ketua kelasnya," kata Miss Hita sambil memuji Gadis.
"Terus aku jadi apa..?" tanya Hiro pada Miss Hita.
"Yaa.. Jadi anggota kelas yang setia," jawab Miss Hita sambil mengelap cermin besar yang ada di belakangnya.
"Lho emang nggak ada jabatan laen apa...?" tanya Daniel penasaran.
"Karena seperti ini..." Miss Hita tiba-tiba menulis di white board.
"Ketua sama dengan Gadis. Anggota sama dengan Hiro. Siswa sama dengan dua orang," kata Gadis kebingungan sambil membaca tulisan Miss Hita di white board.
"Miss jangan main-main ya.. Setau aku Beauty Academy peminatnya banyak banget. Kenapa muridnya cuma aku sama si Boy..?" tanya Hiro merasa dipermainkan.
"Nggak kok.. Semua yang Miss Hita tulis di sini sesuai dengan kenyataan," jelas Miss Hita sambil memberikan lembar keterangan. Dan memang di kertas yang tertulis di situ, SMK Lentera Foundation terdiri dari tiga Academy. Jadi Animation Academy dibagi menjadi beberapa kelas. Fashion Academy dan Beauty Academy pun sama.
Yang membingungkan, mengapa di kelas Hiro hanya terdiri dua siswa saja, sedangkan di beauty class lainnya satu kelas berisi dua puluh siswi. Hiro sangat penasaran, apa alasannya karena penyakitnya..? Hiro merasa tak adil.. Dan ingin diperlakukan seperti siswa normal lainnya. Hiro yakin, dia sanggup untuk bertahan. Belum tentu, satu kelas berisi wanita yang menurut Hiro sangat berbahaya. Bagi Hiro, tidak sembarangan wanita cantik, membuat penyakitnya kambuh. Karena hanya jenis kecantikan tertentu yang bisa membuatnya mimisan sangat parah.
"Bukan kaya gitu.. Kamu merasa, kamu itu anak laki-laki apa nggak?" tanya Miss Hita pada Hiro.
"Ehmm iyalah.. Miss bisa buktikan sendiri." Hiro tiba-tiba berdiri seakan ingin membuka celananya.