Beautiful Gadis

Anggia Novkania
Chapter #14

14. Takdir Naas

"Kenapa...? Aku juga laper.. inget nggak sama perjanjian itu.. ? Kamu harus jagain aku 24 jam," kata Hiro juga mengingatkan Gadis.

"Siapa bilang 24 jam," kata Gadis ketus sambil meninggalkan Hiro membuka pintu kelas. Hiro berjalan mengikuti Gadis dari belakang.

"Aku udah nambahin poin yang lain. Kamu nggak bisa baca ya...? Baca sekali lagi. Cek email yang ada di akunmu." perintah Hiro sambil berjalan mendahului Gadis. Saat berjalan bersama.. Dari belakang, mereka berdua terlihat mirip, mungkin hanya berbeda tinggi badannya saja. Hiro 10cm lebih tinggi dibanding Gadis. Bahkan, semenjak Hiro pulang dari Korea, dia mengubah warna rambutnya sama seperti Gadis. Perbedaan lainnya adalah hairstyle lelaki itu dan juga, Hiro selalu memakai maskernya karena takut kalau tiba-tiba dia mimisan.

Baru saja, remaja tomboy itu menginjakkan kakinya di kantin sekolah, Hiro melihat Adhity yang membawa semangkuk sup panas, pura-pura terpeleset di depan Gadis. Dengan sigap, Hiro menarik kerah baju bagian belakang baju Adhity, sehingga rencananya gagal untuk mencari perhatian Gadis. Remaja tomboy itu bahkan mengacuhkannya. Dia menatap tajam Adhity dengan air muka yang masam. Tama memperhatikan Adhity dan segera menyeretnya menuju ke suatu tempat yang lain.

Seperempat isi dari sup panas itu, tumpah membasahi tangan Gadis. Mungkin tangan remaja tomboy itu bisa melepuh dan mengelupas jika hanya dibiarkan begitu saja. Hiro memeriksa tangan Gadis dan menyuruh untuk mengikutinya. Tapi Gadis tak menyukai hal itu dan menghempaskannya dengan kasar.

"Tolong jangan menarik perhatian, aku yang akan menjagamu.. Bukan kamu yang menjagaku," bisik Gadis sambil berlalu menuju wastafel untuk merendam tangannya yang panas... Sekaligus membersihkannya dari kuah yang berminyak. Baginya, hanya terkena sup panas, tak akan membuatnya mati. Lagi pula, dia pernah merasakan yang jauh lebih menyakitkan, kakinya pernah tersiram minyak yang mendidih sewaktu Gadis bekerja di resto Chinese food. Hiro terdiam memandang Gadis, bingung mengapa ada orang yang hatinya sekeras ini melebihi dirinya.

Lihat selengkapnya