Setelah Gadis melihat ponselnya berdering....
"Hiro... bangun......!!!" teriak Gadis tampak terburu-buru.
"Ouuwhh.... Ada apa sih...?? kepalaku pusing banget..!" kata Hiro sambil menggeliat di atas tempat tidurnya.
"Buruan Miss Hita nyariin kita...," ajak Gadis sambil menarik selimut Hiro. Namun lelaki itu tampaknya masih belum mau membuka matanya.
Lantas Gadis berlari menuju dapur, dan mencari sesuatu yang akan di gunakannya dengan segera. Ia masih mengedarkan pandangannya. Tak ada sesuatu yang sedang dicarinya. Dia mendesah kecewa, karena ia merasa kebingungan. Ini pertama kalinya berada di dapur rumah semacam ini.
Matanya tiba-tiba tertuju pada kulkas dua pintu yang ada di sampingnya. Kemudiaan tak perlu waktu lama. Remaja tomboy itu segera membuka dan melihat isi di dalamnya. Hanya setumpuk makanan beku yang terlihat kurang menyehatkan. Remaja tomboy itu menggelengkan kepala, bukan semua makanan itu yang dicarinya. Ouwh... Di bagian bawah, akhirnya ada juga benda yang dibutuhkannya.
Dia segera mengirisnya , kemudian dengan perlahan memerasnya. Memasukkan cairan yang dihasilkan ke dalam sebuah gelas kaca. Gadis segera berlari menuju kamar Hiro.
"Woooyy.. Cepetan bangun! Mamahmu mau ke sini..!!" bohong Gadis padanya.
Hiro terperanjat kaget sambil membuang sumpalan tisu, yang habis digunakan pada kedua lubang hidungnya. Meski terasa berat, namun ia berusaha untuk duduk di atas tempat tidurnya. Terlihat raut wajahnya kacau dan rambutnya sangat berantakan. Lelaki itu, berusaha menyadarkan dirinya sendiri.
"Cepet minum ini...," perintah Gadis.
"Apaan ini..? kok buthek gini sih...?" Hiro curiga.
"Udah minum aja.. Nanti kamu pasti langsung fresh...," kata Gadis tanpa ekspresi. Hiro kemudian segera meminum minuman itu.. dan....
"Bbbwwwaahhh...!!! Apaan sihh.." Hiro menyemburkan cairan asamnya. Dan benar saja dia segera bangun dari tempat tidurnya dan berlari menuju ruang tengah.
"Hahahah.... Bener kan langsung fresh..!" tawa Gadis kemudian.
"Dasar sukanya ngerjain orang. Bikin lemon juice asem banget....!! Berapa biji sih.. Mana nggak ada gulanya, lagi...!!" teriak Hiro marah.
"Makanya kalo dibangunin buruan bangun.. Miss Hita nyariin kita. Pasti dia tahu tempat ini kan..?" kata Gadis menjelaskan.
"Ouuwwhhh... Iya...," kata Hiro sambil mengusap mulutnya dan segera memeriksa smartphonenya di atas meja.
"Terus gimana...?" tanya Gadis kemudian.
"Hadeh... lima panggilan tak terjawab. Jangan sampe mereka tau kita di sini," kata Hiro sambil duduk di sofa ruang tengah.
"Nggak mungkin mereka nggak tau. Pasti Miss Hita mulai mencari kita...," kata remaja tomboy itu sambil berpikir.
"Bentar, aku ganti baju dulu," ucap Hiro seraya mengambil baju ganti yang telah tersedia di dalam lemari kayu pada ruang tengah tersebut.
"Kenapa juga sih...? Kamu minum obat itu semalem?" Gadis merasa kesal karena dia terpaksa harus merahasiakan kejadian ini dari Bu Rani, Dr.Taqi dan Miss Hita.
"Jujur aja, aku nggak bisa tidur. Mikirin hari ini. Apa bisa aku kaya temen yang lainnya, bersekolah, bermain, dan bergaul bersama mereka," ucap Hiro sambil menutup kembali pintu lemarinya.
"Kenapa juga dipikirin?Jalani aja hari ini. Besok ya besok. Bismillah aja. Percuma Kakek Sam jadiin kamu santri di pondok Kyai Ali, kamu malah seperti orang yang nggak punya iman,"ceramah Gadis pada lelaki yang terlihat sedang membuka satu persatu kancing bajunya di depan almari. Perempuan itu terlihat biasa saja, meskipun Hiro membuka baju dan melempar ke arahnya.
Namun, ujung baju kotor tersebut, malah terinjak kaki Hiro, hingga terjatuh ke lantai. Gadis berjalan mendekat hendak mengambil baju bernoda tersebut. Lelaki itu tak perduli dan segera memakai baju gantinya kembali. Belum sempat Hiro mengancingkan bajunya, Gadis yang masih dalam posisi jongkok hendak berdiri, tiba-tiba terpleset potongan tali plastik yang berceceran di lantai.