Beautiful Gadis

Anggia Novkania
Chapter #2

2. Lelaki Aneh

Siang itu....

Gadis bingung memikirkan sikap Adhity yang makin aneh dan tampak mencurigakan. Yang awalnya selalu menghindar dan memalingkan wajah padanya, entah mengapa sikapnya tiba-tiba berubah. Mungkinkah perubahan sikapnya ini ada kaitannya dengan kejadian beberapa tahun yang lalu. Kejadian yang membuat masa depannya hancur berantakan. Ya.. Kala itu Adhity masih bersahabat baik dengan dirinya. Meskipun pada akhirnya yang dianggap sahabat malah menusuknya dari belakang.

Gadis sebenarnya tak mau mengingat kembali remahan kenangan yang sangat melukai perasaannya itu. Namun Adhity kembali menghubunginya dan bertindak di luar dugaan. Seakan ingin mengoyak kembali benang ingatan yang sudah terjahit rapi dan tak layak disimpan di dalam otaknya. 

Bahkan kala itu, Gadis tak berani membayangkan akhir bahagia ketika masalah itu datang menerpanya. Baginya, akhir bahagia hanya ada dalam sebuah dongeng tak bernyawa yang tak mungkin hadir dalam hidupnya. Gadis merasa dirinya sudah terlalu hancur untuk diperbaiki. Semua karena Adhity, Gadis sulit untuk mempercayainya lagi.

Dia bahkan bisa merasakan, sepertinya Adhity merencanakan sesuatu padanya. Tapi apa? Hemm.. dia harus lebih waspada karena ruang kosong di dalam otak Adhity, telah terkontaminasi dengan virus kejahatan. Bisa jadi rencana yang lebih buruk dari peristiwa sebelumnya. Atau mungkin... bukan begitu kejadiannya. Ragu dan bimbang membutakan jalan pikiran remaja tersebut.

Seperti biasa, pulang sekolah remaja tomboy itu berjalan menyusuri sepanjang jalanan di sekolahnya. Otaknya sedikit kacau hingga tak menghiraukan siswa-siswi yang ramai berlalu lalang melewatinya. Remaja itu melangkahkan kakinya dengan lambat. Air mukanya masam terlihat berbeda dari hari sebelumnya. Mungkin naungan dinding sekolah yang menjulang tinggi di angkasa tak mampu meneduhkan hatinya yang seakan terbakar rasa penasaran. Tentang Adhity dan beribu alasan dibalik sikap anehnya tersebut. Kemudian, dari arah belakang tiba-tiba seseorang datang mengejutkan Gadis yang terlihat sedang kebingungan. Ah... Ara dan Oshi.

"Heiih.... Bengong aja..?" teriak Ara ceria sambil menepuk pundak remaja tomboy tersebut.

"Siapa.....?" tanya Gadis singkat.

"Yaa siapa lagi...?" Oshi tertawa mendengar pertanyaan Gadis.

"Ouwwhh... Aku...?" Gadis bertanya lagi bingung. Oshi mengangguk sambil tersenyum manis disampingnya.

"Yuk ikut...!" Ajak Ara.

"Ke mana....???" tanya Gadis sedikit malas

"Pulang sekolah. Biasalah. Jalan-jalan kemana gitu..." Oshi melanjutkan.

"Nggak bisa!" jawab Gadis tegas.

"Kita cari gebetan buat kamu... Ayolah. Ikut! Hemmmm?" Ara mencoba membujuk Gadis.

"Time is money! Nggak ada waktu buat seneng-seneng." Gadis menolak.

"Yaudah, aku yang bayar waktumu selama 3 jam. Okey!" bujuk Oshi.

"Ouwh gitu. Mau pamer? Punya duit banyak? Nggak semudah itu!" bujukan Ara dan Oshi masih tak mempan.

"Lhoh... Katanya time is money.... Apa salahnya sih Gadisku yang cantik?" Ara menghadang Gadis.

"Maaf ya! Aku udah ada janji sama Baba. Sebanyak apapun kalian berdua sanggup bayar. Tetep aja nggak bisa! Uhuk-uhuk!" Suara Gadis makin serak. Malah di akhir kalimatnya, tiba-tiba menghilang.

"Tuh kan kualat, nolak kita sih!" Canda Oshi.

"Emang nggak bisa ya, kerjanya ditunda dulu?" rutuk Ara.

"Dis udah tiga hari batuk-batuk... minum obat, kenapa sih?" Marah Oshi khawatir.

"Iya ih! Nanti kalo kamu sakit, siapa yang ngurusin kamu? Yaudah.... Kalo kamu nggak bisa, habis jalan-jalan... Kita berdua aja yang ke tempat Baba. Gimana?" Ara mencari solusi bertanya pada Oshi.

"Klo kita yang ke tempat Baba, pasti bisa kan? Iya kan iya kan ?" Oshi bertanya sambil menghentikan langkah Gadis.

Gadis hanya bisa menganggukan kepalanya pasrah karena sekarang suaranya benar-benar menghilang. Dia, berjalan dengan tenang meninggalkan kedua sahabatnya. Seakan remaja itu terbiasa menghadapi situasi seperti yang dialaminya saat ini.

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

Lihat selengkapnya