Mike melirik jam yang melingkar di tangan kirinya, ''Astaga! Jam lima?!'' Mike berdiri dari duduknya. Ia tertidur di ruangan itu selama empat jam. Cowok itu mematikan radio yang masih berbunyi dan keluar dari ruangan dance. Matanya menyapu seluruh halaman sekolah yang sudah sepi. Tidak ada orang sama sekali kecuali tukang pembersih sekolah yang sibuk menyapu dedaunan kering yang terjatuh dari batangnya.
Mike berjalan menuju parkiran untuk mengambil mobilnya, kenapa Ditto dan yang lain tidak mencarinya? Astaga! Cowok itu menyalakan mesin dan menjalankan mobil dengan kecepatan tinggi. Ia merasa sangat pusing dengan kejadian hari ini.
-000-000-
Mike terus menyecroll layar handphonennya. Di setiap aplikasi sosial media yang ia punya penuh dengan kabar bahwa ia berpacaran dengan Ella. Ia merasa malu dengan statusnya sekarang. Bagaimana tidak? Dia adalah orang yang membenci cinta, dan sangat tidak ingin berurusan dengan yang namanya cinta. Menurutnya cinta itu tak ada logika. Seperti lagunya Agnez Mo. Karena cinta bisa membuat manusia jadi bertindak bodoh. Maka dari itu Mike sangat tidak ingin bertindak di luar nalarnya. Kembali kepada status Mike, dengan statusnya hari ini tidak membuatnya malu di depan publik, tapi cowok itu malu terhadap dirinya sendiri dan sahabat- sahabatnya. Terutama pada Ella. Entah apa yang dipikirkan Ella saat ini. Cewek yang berusaha mati-matian membawa Mike ke dunia cinta, dan sekarang status ia berpacaran dengan Ella! Dan itu artinya Ella akan merasa berhasil!
Mike mengambil handphonennya di atas meja. Ia membuka kontak dan menekan nama Ditto di sana.
"Halo, To?"
"Lo ke rumah yah, ajak Rara sama yang lain."
"Oke, Mike."
Mike segera mengunci handphonennya. Ia menaruh beberapa lembar uang di atas meja dan pergi keluar dari Cafe.
-000-000-
"Eh Mike anaknya Buk Mika lakinya Pak Miko! Lu gayanya pake benci-benci cinta! Sekarang ape, nih? Lu pacaran sama nih bocah apaan coba?" cerocos Rara pada Mike.
"Gu-" Belum sempat Mike menyelesaikan kalimatnya, Rara sudah memotongnya.
"Eh singkong basi! jangan banyak bacot lu! secara ya kan? Pacaran itu pasti ada rasa."
"Cinta!" celah Anna.
"Mantap! Jabatan dulu kita." Rara mengacungkan jempol kanannya dan berjabat tangan dengan Anna.
Mike mengacak rambutnya prustasi mendengar mereka berdua yang terus berbicara tanpa memberi kesempatan untuk cowok itu membela diri.
"Gimana kalo gue pacaran sama Ella nggak berdasarkan cinta?"
"Uhuk.. Uhuk." ucapan Mike membuat Ella tersedak air. Ia merasa seperti diberi harapan palsu oleh Mike. Ternyata benar kata penggemar Mike di luaran sana yang mengatakan bahwa Mike adalah cowok PHP! Entah mengapa hati Ella merasa perih.
"Guys gue nggak enak badan, duluan ya guys." Ella beranjak dari sofa dan meninggalkan ke empat sahabatnya.
"Ella!" Panggil Ditto, ia menghela napas panjang dan mengejar Ella yang sudah keluar dari rumah.
Mike memijit pelipisnya, kepalanya terasa sangat pusing melihat respon Ella ketika ia berkata jujur.
-000-000-
Ella mengaduk-aduk minumannya dengan malas. Cewek itu sekarang bersama Ditto di cafe. Karena cowok itu mengejar dan memintanya untuk membicarakan masalah itu secara baik-baik.
"Lo cinta sama dia?" tanya Ditto yang mulai memecahkan keheningan.
"Gue nggak cinta sama dia." balas Ella yang masih mengaduk-aduk minumannya dengan malas.
Ditto menaikkan satu alisnya karena bingung, "Tapi kenapa pas Mike ngomong jujur, lo kek ngerasa tersakiti? harusnya lo nyelow kalau emang lo nggak cinta." Ella menaikkan bola matanya melihat Ditto. Kini cewek itu berhenti melakukan aktivitas aduk- mengaduk dan lebih fokus untuk menjawab pertanyaan Ditto.
"Fix! gue nggak cinta sama dia! mana bisa gue cinta sama sahabat gue sendiri! " jawab Ella.
Ditto tersenyum meremehkan, “Sahabat bisa jadi cinta kali."
Ella menatap Dito dengan sebal, "Nggak mungkin kan gue cinta sama Mike pas dia bilang kalo dia pacaran sama gue? Kemaren juga gue nggak ada rasa sama dia. Cuma rasa sahabat doang. Masa iya gue cinta sama dia? Cuma gue kayak ngerasa ditipu! dikibul! ngerasa di PHP'in gitu! Gue sebel sama dia tau nggak! " cerocos Ella tanpa jeda.
Ditto menggelengkan kepalanya, "Lo bilang di php-in? berarti lu ngarep dong pacaran sama Mike, ya toh? " Ditro menyipitkan matanya menggoda Ella.
"Masa lo nggak tau maksud gue, sih, To? Bukan itu maksud gue!"
"Iya, gue tau maksud lo. Lu ngerasa dimainin kan sama Mike? iya gue peka kok. Besok kita selesein masalahnya bareng-bareng di sekolah. Lo sama Mike itu sahabatan dari kecil. Masa iya persahabatan kalian hancur cuma gara-gara masalah gini doang?" Ella menganggukkan kepalanya. Betul kata Ditto, bagaimana pun juga Mike adalah sahabatnya dan ia tak boleh punya perasaan seperti ini.
-000-000-
"Mike lo harus putus sama Ella! "
"Mike lu tega banget selingkuhin gue."
"Mike kita putus aja."
"Mike gue kecewa sama lo."
" Mike gue nggak apa-apa diduain."
Seluruh penggemar Mike berteriak protes ketika melihat pangerannya sudah datang ke sekolah. Mike berjalan di sepanjang koridor diikuti oleh penggemarnya dari belakang. Cowok itu mempercepat langkahnya sambil menundukkan kepala. Tiba-tiba ia melihat sepasang sepatu tepat di depan sepatunya. Sepatu siapa? Cowok itu menenggakkan kepala dan kaget setelah melihat siapa pemilik sepatu itu. Ternyata Bella.
"Gue nggak bakal tinggal diam! Tunggu tanggal mainnya!" Bella meninggalkan Mike yang terdiam memikirkan sesuatu. Mike bingung dengan perkataan Bella. Apa maksudnya? Cowok itu tidak mempedulikan ucapan Bella dan memilih kembali berjalan menuju kelas. Ada enaknya juga kalo kayak gini, fannya berkurang dan Bella mulai menjauh darinya.
Mike melihat kelas masih sepi. Hanya ada beberapa anak laki-laki yang sangat tidak mungkin ikut protes seperti yang lain. Mata Mike beralih ke samping kanan melihat Ella yang sudah duduk manis dibangkunya. Cowok itu menaruh tas di kursi. Ia berdehem berniat untuk mencari perhatian Ella tapi tetap saja cewek itu pura-pura tidak menyadari kehadiran Mike.
Baru saja Mike ingin menghampiri Ella namun cewek itu lebih dahulu keluar dari kelas. Mike menghela napas dan kembali duduk.
"Mike, ikut gue." Mike terkejut melihat Dito yang tiba-tiba datang menariknya keluar kelas.
-000-000-
Mike merasa gugup ketika Ditto mengajaknya ke kantin dan berkumpul bersama ke empat sahabatnya. Termasuk Ella.
"Kalian mau traktir gue?" ucap Mike mengeluarkan suara senetral mungkin. Ia menarik tangannya dari cekalan Ditto dan membenahi seragamnya yang mulai berantakan.