Bagaimana mungkin aku pergi dari tempat ini sedangkan dia belum juga datang rasa lelah ku sudah di titik terendah tapi hatiku mencoba menguatkan
"sabar bentar lagi dia datang"
ku lirik jam dinding hah sudah setengah jam aku menunggu nya bangku yang tadi ramai kini kosong melompong tinggal aku seorang,dari dalam kaca cafe kulihat sudut jalan ia tak kunjung datang
"ih sebenarnya dia mau datang gak sih" umpet ku
ah sudahlah aku pergi saja lagi pula kopi yang ku pesan sudah habisb baru ingin beranjak pergi seseorang memegang pundak kananku aku menoleh
"maaf ya aku telat" suara si panca pacarku
aku hanya diam sambil memalingkan wajahku ia mengelus pipiku terus terang ini membuat aku nyaman tapi aku punya harga diri aku menepis tangannyai ia tersenyum sepertinya mengerti perasaan ku
"jadi kita mau kemana sekarang"
aku tetap diam ia mengeluarkan sesuatu dari kantong jaket nya tiket bioskop oh ternyata dia berniat mengajaku nonton aku langsung mengantongi tiket nya serta memakai tas ku ia mengangkat tangannya ke arah kasir
ia memberikan uang 100 ribu belum sempat diterima pelayan,aku dengan sigap merebut uang itu ku ganti dengan pecahan 20 ribu dan 10 ribu pelayan itu mengembalikan uang susuk 5 ribu ke padanya aku tetap merebutnya pelayan itu hanya berucap "terima kasih"
aku beranjak dari kursiku tanpa mengajaknya ikut pergi tapi tanpa di suruh ia mengikutiku aku sedikit cepatkan jalanku dan berhenti sebentar di zebra cross ia sudah di sampingku
ia memegang tanganku sambil tangan sebelahnya bergerak agar laju mobil dan motor melambat di sepanjang jalan aku terus diam diam dan diam hingga dalam lift ia memeluk ku
"maafin aku,please"
rasa jengkel serta amarah ku sedikit berkurang ia mencium keningku aku tersipu malu
"eheeemmm" suara seorang pria brewok sambil memegang tangan anak perempuannya
Sontak kami berdua malu bukan kepalang tapi anak perempuan itu tersenyum melihat tingkah kami,aku hanya mengedipkan mata kiri ku sambil sedikit tersenyum
hingga sampai di dalam pintu teater kuberikan tiket bioskopnya ke penjaga di dalam sudah cukup banyak orang yang sudah mengisi tempat duduk,aku mendapatkan tempat duduk paling atas bagian pojok
baru sebentar duduk ia beranjak ingin pergi aku memegang tangan nya ia melihat ku dengan sangat dalam beberapa detik kemudian dia berbisik
"kamu mau beli makanan kecil sama air di luar dulu"
aku melepaskan tangan ku
"oh ya udah,cepetan ya"
di layar film ku belum mulai hanya baru iklan nya saja aku melihat di sekeliling bangku ada deretan yang diisi hanya cowok semua,sedangkan di sampingku ada cewek dengan cowok di sebelahnya yang ku anggap itu pacarnya
akhirnya dia datang saat film baru dimulai aku terhanyut dalam setiap adegan di film dialog-dialog nya membuat aku hanya fokus pada layar bioskop panca memegang dengan halus tangan ku
kami saling bertatapan wajah
sedikit demi sedikit wajah kami kian mendekat satu sama lain
"ya tuhan jantungku berdetak kencang"
"ayo hanny jangan gugup,kamu pasti bisa"
hingga akhirnya kami berciuman dalam keadaan gelap.
Di kamar mandi aku masih saja membayangkan kejadian itu,ini pengalaman pertama ku dicium seorang laki-laki rasanya sungguh tak terbayangkan terdengar suara hp ku berbunyi ku lihat panca berulang kali menelpon ku,ia menelpon lagi aku tidak mengangkat nya
Aku sungguh malu
Kalau ia akan membahas yang terjadi di bioskop tadi aku tetap tidak mengangkat teleponnya
Lalu ia meng_wa ku
"selamat tidur"