Blurb
Ini adalah kisah seorang ksatria dewa, manusia setengah wanara berbulu putih titisan Dewa Siwa dengan segala kesaktiannya. Memilih hidup dalam pengabdian pada Prabu Rama Wijaya.
Misi pertama dalam pengabdiannya adalah mencari dan membawa pulang Dewi Shinta istri Prabu Rama yang diculik oleh Prabu Rahwana.
Dalam pengembaraan mencari Dewi Shinta tidak semudah yang dibayangkan. Halangan dan rintangan mengoyak hembusan nafasnya dalam setiap langkah pengembaraannya seakan tiada henti untuk memisahkan jiwa dari raganya. Peristiwa ini dikenal dengan "Hanoman Duta"
Disaat mengemban tugas menyelamatkan Dewi Shinta itulah Hanoman mengenal Trijatha dan tercipta romansa diantara mereka berdua.
Terjadi sesuatu diluar dugaan ketika Hanoman menemui Dewi Shinta. Putra Rahwana yang bernama Indrajit mengetahui keberadaan Hanoman di Astana Alengka. Hanoman terpaksa melawan puluhan bala rakshasa yang berusaha menangkapnya.
Hanya seorang diri Hanoman memporak-porandakan dan membumi hanguskan Astana Alengkapura. Berawal dari hukuman Prabu Rahwana untuk membakar Hanoman hidup-hidup yang dikenal dengan peristiwa "Hanoman Obong". Hanoman tidak mati, seolah api enggan melumat tubuhnya dan akhirnya yang terjadi adalah sebaliknya, Alengkapura rata dengan tanah.
Setelah peristiwa luluh lantaknya Astana Alengkapura, Hanoman mengemban titah untuk kembali menuju Alengkapura memimpin ribuan pasukan untuk membebaskan Dewi Shinta. Bersama dengan Prabu Rama, Prabu Lakshmana dan Sugriwa pamannya.
Pertarungan sengit antara tokoh-tokoh sakti mandraguna dari kedua kubu tak terelakkan.
Sejatinya pertarungan tersebut adalah pertarungan antara Prabu Rama Wijaya dan Prabu Rahwana saja, namun pada akhirnya membawa mereka pada pertempuran besar dengan mengerahkan ribuan pasukan.
Di antara ribuan, ratusan nyawa melayang, darah mengalir membanjiri dan membasahi tanah di medan pertempuran demi satu nyawa seorang Dewi yang ternyata diragukan kesetiaan dan kesuciannya oleh Prabu Rama suaminya sendiri. Bagaimana kisah lengkapnya?
Ikuti terus "Hanoman: Hikayat Wanara Putih"