"Tahukan kau kalau selama ini aku begitu mengagumi dan mencintaimu?"... Ungkap Prabu Rahwana sambil tersenyum genit.
"Tidak!... Aku tidak tahu dan tidak mau tahu! Aku sama sekali tidak menyukaimu wahai rakshasa buruk rupa!"... Jawab Dewi Shinta sambil terus meronta meski tiada tenaga.
"Hei! Jangan kau menilai segala sesuatu dari rupa semata! Aku memang buruk rupa, tapi jiwaku tak seburuk rupaku"... balas Prabu Rahwana dengan nada kesal.
"Tapi kau tahu bahwa aku sudah bersuami! Tak mungkin aku mendua! Beda jika aku masih sendiri"...
"Jadi jika kau tidak bersuami, kau mau denganku?"... Tanya Prabu Rahwana sambil tersenyum lebar, dengan nada genit.
"Tentu saja!...
Tentu saja aku tidak mau!"... Jawab Dewi Shinta bersikeras.
"Lagipula baru saat ini aku mengenalmu, mana mungkin tumbuh rasa cinta secepat lidah merasakan pahit?... Dan kau datang padaku bukan sebagai orang baik, melainkan sebagai penjahat!"... Lanjut Dewi Shinta dengan amarah yang menggebu-gebu.
"Kurang ajar sekali kau Dewi!"... Bentak Prabu Rahwana dengan nafas tersengal-sengal menahan amarah.
"Kau yang kurang ajar!"... Hardik Dewi Shinta tidak mau kalah.
"Tahukah kau betapa cerdas dan cerdiknya aku?"... Ucap Prabu Rahwana dengan sedikit pongah.