Hanya Bisa Mencintai Tanpa Bisa Memiliki

Putri Khaerunisa
Chapter #7

Part 6

Ekonomi pada jam terakhir sangatlah membosankan bagi Ips 4, apalagi jika suara guru yang menjelaskan seperti nyanyian pengantar tidur, paket komplit sudah.

Samar-samar Agatha mendengar seseorang memanggil namanya, namun ia tidak sanggup untuk melihat siapa yang memanggilnya, sungguh ia sangat mengantuk.

Bahkan teman sebangku cewek itu kelelahan membangunkan cewek itu.

"Tha bangun woy........ya Allah..bangun tha, tu guru liatin lo melulu dari tadi.." suruh Elena.

Agatha hanya menghiraukan ucapan Elena, baru saja ia akan bermimpi dengan indah, tiba-tiba sebuah penghampus mendarat sempurna pada Agatha.

"Anjir..........woy siapa yang lempar nyet " kesal Agatha.

"kenapa kamu marah....." tanya Ibu Adel.

Agatha langsung menelan susah salivasnya, "gue yang kena kenapa dia yang marah" sungguh ia sangat takjub karna telah membangunkan singa yang tengah tertidur.

"eh ibu Ondel......muka ibu kenapa merah?" tanya Agatha.

"Agatha nama saya itu Adel.....A-D-E-L.. ADEL.....Bukan ondel..." kesal ibu Adel.

"Hehehehehehe lupa bu...." ujar Agatha cengegesan.

"kenapa kamu tidur disaat jam pelajaran hah" tanya Ibu Adel berkacak pinggang.

"sebenarnya saja ngantuk bu......penjelasan ibu kaya nyanyian pengantar tidur, lembut banget.....jadi bawaanya pengen tidur...." ujar Agatha, membuat teman sekelasnya melongo mendengar ucapannya tadi, sungguh teman-temannya memberi nilai A+ atas keberanian Agatha.

"kamu bilang apa tadi??" tanya ibu Adel.

"masa ibu gak denger sih......perasan ibu berdirinya gak terlalu jauh dari saya..." bingung Agatha.

"AGATHA.......KELUAR KAMU DARI KELAS SAYA..........SEKARANG JUGA....." teriak ibu Adel membuat semua yang ada dikelas menutup telinga mereka karna besarnya suara teriakan ibu Adel.

"Tapi bu......" ujar Agatha terpotong.

"k-E-L-U-A-R..." suruh ibu Adel menekan setiap kata yang keluar dari mulutnya.

Dengan cepat Agatha berlari keluar kelasnya tak lupa ia tertawa dengan ulahnya tadi. Kaki mungilnya melangkah menuju gedung atas sekolah. Setelah sampai ia langsung terdiam saat melihat seseorang yang sangat ia kenali tengah berpelukan dengan seorang gadis.

Gadis itu menyadari ada yang tengah memperhatikan mereka, ia langsung melepas pelukannya dan langsung melihat siapa yang tengah memperhatikan mereka. Ia menjadi kaget saat tahu Agatha tengah memperhatikan mereka.

"Agatha.....gu- " ujar Dara terpotong oleh Agatha.

"sorry.....kayaknya gue nganggu.....kalau gitu gue pergi aja..." ujar Agatha hendak pergi namun terhalang oleh Dara.

"Tha..please dengerin gue....yang lo liat tadi itu.....bukan seperti yang lo pikirin." ujar Dara meyakinkan Agatha.

"Gue tahu Ra..." ujar Agatha.

"sorry Tha.... Gue gak bermaksud buat lo cemburu......lo ngomong aja sama Nathan kalau lo gak percaya sama gue..." ujar Dara.

"kalau gitu biar gue yang pergi...sekali lagi sorry tha....." pamit Dara melangkah pergi meningalkan Agatha dan Nathan.

Setelah Dara pergi NathanĀ langsung menatap Agatha, ia termenung saat melihat tatapan Agatha, tatapan itu adalah tatapan kecewa yang Agatha tunjukan kepadanya.

"kamu kenapa gak masuk kekelas..." tanya Agatha membuat lamuaan Nathan buyar.

"malas....hari ini guru gak masuk..." ujar Nathan.

"oh........yaudah kalau gitu aku pergi dulu..." pamit Agatha.

"lo kenapa gak masuk kelas..." tanya Nathan membuat Agatha menoleh kearahnya.

"Aku dikeluarin dari kelas....." ujar Agatha.

"kenapa dikeluarin?" tanya Nathan.

"Gara-gara ketiduran....pasalnya suara tu guru kaya nyanyian pengantar tidur...." ujar Agatha.

"kebiasaan...." ujar Nathan.

Lihat selengkapnya