Setelah kejadian kemarin Agatha bener-bener marah kepada Nathan, bahkan dia tidak berbicara kepada cowok itu, sungguh ia bener-bener marah dan kecewa, Agatha memandang daun-daun kering yang berjatuhan dengan tatapan kosong. Pikirannya selalu saja kembali kekejadian kamarin, tanpa sepengetahuannya pertahanannya runtuh air matanya kini membasahi pipinya itu.
"Agatha lo kok nangis sih... Jangan nangis dong, please..." ujar Agatha menghapus air matanya, namun air matanya malah terus keluar.
"Tha lo itu kuat, lo gak bisa tiba-tiba jadi cenggeng kek gini cuman karna masalah kecil, kalau lo terus-terusan kek gini gimana jadinya hubungan lo sama Nathan..." ujar Agatha.
"lo harus bisa dengerin penjelasan Nathan, lo gak bisa menjauh kek gini, lo harus berjuang lagi agar hubungan yang lo bangun dengan susah payah gak hancur cuman karna kesalahpahaman sepele.... Ayo tha lo pasti bisa...." ujar Agatha.
"nih buat lo...gue tahu lo pasti butuh ini kan.." ujar Seseorang membuat Agatha menoleh kebelakang dan betapa terkejutnya dia saat mendapati Gior.
"gue tahu lo lagi ada masalah kan sama Nathan.... Dan lo pasti lagi kesal sama dia." ujar Gior.
"bukan kesal tapi marah..." ujar Agatha.
"ternyata panda kecil gue bisa marah yah sama orang, gue kira panda kecil gue ini gak tahu sama kata marah..." ujar Gior.
"panda kecil, mana kok gak ada.." bingung Agatha.
"bukan panda asli itu panggilan spesial buat lo..." ujar Gior.
"kok panda kecil sih kan gue punya nama..." ujar Agatha.
"suka-suka gue lah, lo itu manis and imut kayak panda kecil makanya gue panggil lo pake sebutan itu..." ujar Gior.
"gak ada yang lain gitu.." tanya Agatha.
"emang lo mau dipanggil apa? Mak lampir? Gorilla? Vampire? Atau yang lain?" tanya Gior.
"gak deh makasih, lebih suka panda..." ujar Agatha.
"lo kok gak samperin Nathan, lo coba dulu gih ngomong baik-baik sama dia, jangan sampai hubungan lo berdua hancur..." ujar Gior.
"tapi seharusnya dia yang nyamperin gue dulu, gue mau dia rasain gimana perasaan gue saat dia cuekin mulu...." ujar Agatha.
"ini beneran panda kecil yang gue kenal? " tanya Gior.
"ih kok lo nyebelin sih kak....au ah gelap.." ujar Agatha, Gior hanya tersenyum.
"gara-gara apa sampai bisa marahan sama Nathan.?" tanya Gior.
"cuman masalah kecil, udah gak usah dibahas, oh iya lo kok ada disinih sih kak?" tanya Agatha bingung.
"tadi gak sengaja lewat taman belakang, gue liat lo lagi duduk sendiri makanya gue samperin apalagi lo lagi nangis..." ujar Gior.
"Andai aja lo itu Nathan kak, pasti bakalan seru banget, karna lo itu terlalu peka. Kenapa gue gak ketemu lo dari awal aja sih, kenapa harus sekarang gue baru kenal sama lo...." batin Agatha dalam hati.