Dengan wajah murung Agatha memasuki ruangan kelasnya yang tengah ramai oleh teman-teman cewek itu, hari ini mereka free class jadi semua yang ada dikelas itu memilih untuk menikmati free class mereka, jangan tanya bagaimana kondisi kelas itu sekarang? Sungguh kelas itu sudah hancur berantakan, apalagi meja dan kursi sudah tak berbentuk lagi akibat ulah mereka semua, ditambah dengan mood Agatha yang sedang hancur mampu membuat cewek itu kesal sendiri.
Agatha memilih duduk sendiri dimejanya sedangkan yang lain tengah asik berbincang- bincang, berselfi, bahkan ada yang tengah bermain game. Dengan perasaan bercampuk aduk Agatha memilih menidurkan kepalanya pada meja, ia masih terpikir oleh ucapan Nathan.
BRUKK
Semua yang ada dikelas terlonjak kaget saat Agatha tiba-tiba memukul meja, bagaimana tidak mereka tengah asik berbincang sesekali tertawa riang langsung dikagetkan dengan suara meja yang dipukul, semua yang ada dikelas itu langsung menghampiri meja Agatha, dan memberi perhatian penuh pada Agatha yang tengah menidurkan kepalanya pada meja. Merasa diperhatikan Agatha langsung duduk seperti semula dan menatap bingung pada teman-temannya.
"Tha, kenapa lo mukul meja?" tanya Kyeysha.
"Hah......oh sorry.. sorry..gue bener-bener gak sengaja.....sekali lagi sorry.." ujar Agatha.
"Tha, lo kenapa?" tanya Elena yang tengah duduk disampingnya.
"gue gak kenapa-napa kok....lo semua lanjutin aja ngobrol sama mainnya..." ujar Agatha.
"lo bohong yah, lo pasti lagi nyembunyiin sesuatu kan?" tanya Marchel.
"apaan sih lo cendol dawer... Gak usah sok tahu deh lo..." ujar Agatha.
"alah bener kata sicendol, lo pasti nyembunyiin sesuatu kan" ujar Gerald ikut menimbruk.
"ho'o dilihat dari raut muka lo sih mengatakan kalau lo lagi dalam masalah " ujar Rayyan ikut- ikutan.
"lo lagi punya masalah yah tha?" tanya Vannesa.
"kalau lo punya masalah, lo bisa cerita kekita kita bisa bantu lo buat nyelesaiinnya iyakan gaes..." ujar Zishan, semua yang ada disana mengiyakan.
"kalau lo cerita kita pasti bakalan jadi pendengar yang baik kok..." ujar Jordan.
"ho'o bener kata sivampier, kita bakalan jadi pendengar yang baik kok " ujar Reyhan.
"brisik lo semua, kenapa tiba-tiba pada perhatian banget sih sama ayang beb gue " bingung Elena.
"suka-suka kita lah sewot amat lo..dasar ibu kunti..." ujar Marchel.
"Kampret lo cendol dawer..... " kesal Elena.
"brisik njing, ayang bebnya aku kok kelihatan sedih sih? Cerita dong sama kita mungkin kita bisa bantu..." ujar Gandhy.
"Tha, lo- " ujar Elena terpotong saat Agatha langsung memeluk cewek itu.
Semua yang ada disana langsung menjadi diam saat melihat Agatha yang tengah menangis dalam pelukan Elena, mereka semua bingung mengapa Agatha menangis? Mereka saling pandang satu sama lain untuk menanyakan apakah mereka ada salah sehingga membuat Agatha menangis?. Elena yang melihat itu langsung memeluk sahabatnya itu, ia tidak lagi mengeluarkan suara ataupun bertanya pada cewek itu, ia membiarkan Agatha menangis sepuasnya.
"Nathan......di...dia....mutusin....gue...hiks..hiks..hiks..." ujar Agatha disela isak tanggisnya.
"G...gue...gak tahu salah gue...apa tiba-tiba di mutusin gue.....hiks...hiks...hiks..." ujar Agatha.
"cup...cup..cup...udah gak usah ngomong lagi.... Gue tahu lo pasti sedih banget.." ujar Elena.
"anjir....bener-bener tuh si Nathan, dia pikir dia siapa sampai buat sahabat baik kita sedih kek gini...." kesal Marchel.
"Mentang-mentang anak kesayangan guru dia bisa seenaknya aja, dia pikir Agatha itu apa sampai dia dengan seenaknya buat dia sedih... " kesal Gerald.
"kampret emang tu anak, mau ngajak ribut dia.. Dia belum tahu siapa kita yah " kesal Rayyan.
"awas aja yah tu anak, gue pasti bakalan buat dia nyesel udah buat lo sedih tha.." ujar Jordan.
"tenang tha kita pasti bakalan hajar tuh anak habis-habisan karna udah berani buat lo nangis...." ujar Reyhan.
"ho'o betul kata si Reyhan kita pasti bakalan buat dia nerima balasan karna udah buat ayang bebnya gue nangis..." ujar Gandhy.
"bener-bener yah sih Nathan, dia kira lo mainannya dia apa..." kesal Kyeysha.
"awas aja yah siNathan, kalau gue ketemu dia gue pasti bakalan ngejambak tuh anak, dia pikir dia siapa..." kesal Vannesa.
"kampret emang tuh anak, mau cari mati yah dia, awas aja kalau dia datang kekelas kita, kita gak bakalan biarin dia masuk kesini.... " ujar Zishan.