Hari minggu Agatha memutuskan untuk pergi menjenguk Nathan dirumah sakit, ia melajukan mobilnya meninggalkan perkarangan rumahnya, tak lupa ia membelikan makanan kesukaan Nathan, pasti dia belum sarapan. Setelah membeli makanan ia langsung melajukan mobilnya menuju rumah sakit. Hari ini Dara dan Adrian akan kerumah sakit, sebenarnya ia sudah mengajak Elena tapi cewek itu terlalu sibuk.
Wajah Agatha benar-benar cerah hari ini, sungguh ia sangat bahagia karna tadi ibunya Nathan menelphonenya dan mengatakan kalau kondisi Nathan membaik, tentu saja itu membuatnya tak henti tersenyum. Ia sungguh bahagia karna berita itu. Langkahnya terhenti saat melihat seorang cowok tengah duduk di kursi penunggu, ia bingung mengapa Adrian tidak masuk kedalam, dengan cepat ia menghampiri cowok itu.
"Adrian lo kok gak masuk kedalam?" tanya Agatha, Adrian menatapnya.
"Lo kesini juga " ujar Adrian.
"Lo kok gak masuk kedalam sih?" tanya Agatha lagi.
"Gue kesini cuman mau ngantar Dara, lo masuk aja " ujar Adrian.
"Mau sampai kapan sih kalian berantemnya? Oh aku tahu kalian mau selesaiin masalahnya Sampai salah satu diantara kalian udah gak ada? Adrian lo kan tahu Nathan orangnya keras kepala, seharusnya lo jengukin teman lo yang lagi sakit, dia lagi sakit dan itu penyakit yang mematikan. Lo gak mau kasih dia semangat?" tanya Agatha.
"bisa gak sih kalian ikutin kata hati kalian, ayolah kasian teman lo, kalian udah sahabatan lama loh " ujar Agatha.
"Lo masuk aja nanti gue nyusul " ujar Adrian.
"Janji yah bakalan masuk kedalam " ujar Agatha yang langsung diangguki oleh Adrian dengan senang Agatha masuk kedalam ruang rawat Nathan
"Hai Ra " sapa Agatha.
"Hai Tha akhirnya lo datang juga gue kira lo gak jadi datang " ujar Dara.
"Ehem gimana keadaan lo Nat?" tanya Adrian membuat semuanya menatap kearah pintu. Jangan tanya bagaimana reaksi Agatha dan Dara sudah pasti mereka kaget.
"gue minta maaf soal yang itu, gue benar-benar gak bisa kendaliin amarah gue " ujar Adrian.
"Gue juga minta maaf " ujar Nathan.
"Astaga sumpah gue senang banget liat lo berdua akur lagi, gimana kalau kita pesta aja, kan kondisi lo juga udah membaik kan Nat " ujar Dara.
"Gue pesen makan okay, lo semua tunggu disini " ujar Agatha melangkah keluar meninggalkan Ketiganya.
"Astaga Adrian tadi gue ngajak lo buat masuk tapi lo gak mau kenapa tiba-tiba lo buat kita kaget sih?" tanya Dara.
"awalnya gue gak mau masuk tapi tadi Agatha ingetin gue kalau gue sama Nathan udah lama temanan masa cuman karna masalah sepele jadi berantem sih " ujar Adrian.
"Gue gak nyangka yah Agatha masih perhatian banget sama gue " ujar Nathan.
"Andai aja gue gak punya penyakit mematikan pasti gue gak bakalan sia-siain dia " ujar Nathan.
"Udah lah Nat lo gak boleh ngomong gitu " ujar Dara.
"Gaes gue bawa makanan banyak nih, bantuin dong sakit nih tangan gue " ujar Agatha.
"Lo pada lagi ngomongin apaan dah?" tanya Agatha bingung.
"Udah gak usah nanya-nanya meningan kita makan aja " ujar Adrian.
"Nih aku bawain makanan khusus buat kamu, dokter bilang kamu gak boleh makan sembarangan makanya aku bawain makan yang bergizi " ujar Agatha.
"Makasih banyak yah " ujar Nathan yang diangguki oleh Agatha. Nathan hanya memperhatikan Ketiga orang yang tengah makan sambil tertawa riang sungguh ini adalah hal yang paling bahagia dalam hidup Nathan.
"Astaga akhirnya Nathan senyum juga, setelah sekian lama akhirnya gue bisa liat senyum lo lagi " ujar Agatha.
"gimana kalau kita foto aja lumayan buat kenang-kenangan " ujar Dara.