Hari ke-2 di Penampungan
Butuh waktu sekitar lima belas menit bagi kami untuk akhirnya sampai ke kamar mandi. Itu pun berkat aku dan Kokom cukup aktif bertanya kepada siapa pun yang kami temui tentang lokasi persis tempat membuang segala kotoran di badan itu.
Tapi, rupanya, kami justru makin gelisah begitu mendapati kamar mandi yang dimaksud adalah sederet bangunan kecil, dan sebuah halaman terbuka beralaskan ubin terbuat dari semen. Kulihat beberapa perempuan sedang sibuk mencuci pakaian mereka. Ada juga yang mematung persis di depan kamar mandi sembari membawa gayung berisikan peralatan mandi seperti sabun, sampo, sikat gigi, dan sikat cuci baju. Juga, sebuah handuk diselempangkan di pundak mereka.