Hanya karena Aku Wanita: Tak Berhakkah Aku Punya Cita-Cita?

lina sellin
Chapter #25

#25 Belum Juga Sempat Mandi

Aku naik ke kamarku yang berada dilantai tiga sembari meringis kesakitan dan memegangi jari-jariku yang seperti ditusuk-tusuk jarum. Tanganku melepuh, perih tak karuan seusai membersihkan seluruh tembok rumah majikan yang sebesar istana bersamaan kumandang azan Magrib.

Sesampainya di kamar, kulihat Bu Fatmah sudah memakai mukena lengkap duduk di atas sajadahnya, siap melaksanakan salat. Aku pun bergegas ke kamar mandi, berniat menyusul Bu Fatmah segera. Mumpung ada waktu buat jamaah, batinku penuh harap.

Aaaah, aku menjerit kesakitan akibat tanganku yang melepuh tadi menyentuh air. Ya Allah, sakitnya. Kukepak-kepakkan jari-jariku, berharap sakitnya sedikit mereda. Namun, sia-sia belaka. Tanganku masih tetap merasakan perih luar biasa. Maka, aku pun mengurungkan mandi dan keluar kamar mandi untuk memberi jeda jemariku dari clorox yang sedari tadi menyentuhnya.

“Bu Fat, duluan aja,” kubuka percakapan supaya Bu Fatmah salat lebih dulu, sementara aku masih berusaha mengipas-ngipas tanganku.

“Ya Allah,” Bu Fatmah melihatku. “Aku lupa, Rey. Nih, pakein ini sekarang,” lanjut Bu Fatmah sembari menyodorkan sebuah wadah kotak berwarna biru putih.

“Pakein itu kalo abis kena clorox biar tanganmu cepet sembuh,” ujar Bu Fatmah meyakinkan saat ia melihatku ragu.

Lihat selengkapnya