32
Bermalam di Penjara
Ruangan itu cukup sempit. Mungkin hanya sekitar 2 meter kurang. Berisikan lima perempuan, termasuk aku. Dua di antaranya berusia paruh baya, mungkin sekitar empat puluh lima tahun, dan dua lagi sudah cukup sepuh. Mungkin sekitar lima puluh tujuh atau enam puluh tahun. Keempat orang itu, meski awalnya menatapku dengan sinis, tapi secara berbarengan menyapaku dengan senyum. Aku pun membalas senyum mereka. Kutujukan wajahku satu per satu ke arah mereka sebagai tanda hormatku.
“Kamu kenapa masuk sini?” Tanya seorang paruh baya mengawali percakapan usai polisi meninggalkanku di ruangan sempit ini.