Hanya karena Aku Wanita: Tak Berhakkah Aku Punya Cita-Cita?

lina sellin
Chapter #48

#48 Harapan yang Pupus


48

Harapan yang Pupus

 

“Assalamualaikum,” sebuah suara teriakan tampak terburu-buru datang dari balik pintu rumah kami yang reyot.

“Wa'alaykumsalam,” jawabku sembari membuka pintu. “Wonten nopo, Pak? Kayak buru-buru,” Ada apa, Pak? Seperti terburu-buru, lanjutku segera ingin tahu.

"Ya Allah, Yu, motor Si Muh kecelakaan. Nok Mumun, juga ikut. Sekarang mereka sudah dibawa ke rumah sakit,” terang Pak Wardimal, mertua Kang Muh, yang tinggal tidak jauh dari rumah kami.

Lihat selengkapnya