HANYA SEBATAS RINDU

Rezky Nayla
Chapter #2

PRIA ANGKUH

Namaku Amelia sekarang usiaku menginjak 20 tahun. Saya tidak kuliah tapi bekerja di sebuah warkop yang terkenal di kota X. 

Pagi ini saya harus datang lebih awal karna menggantikan temanku yang sif pagi yang berhalangan hadir karna ada acara keluarga pagi ini.

"Amel jangan lelet kamu bersihkan meja nomor 4 karna ada yang mau duduk di sana." Perintah Kartika selaku kasir di warkop ini saya hanya sebagai pelayan.

Saya pergi membersihkan meja itu benar saja ternyata laki laki tampan yang yang akan duduk di meja ini bahkan dia memperhatikan kebersihan sedetail mungkin.

"Cepat lelet sekali anda dasar babu!" Rancaunya terdengar sombong dia pikir hanya dirinya yang penting di sini masih pagi sudah nongkrong saja.

Ternyata dia tidak datang sendiri datang dengan tiga orang lainnya yang tak kalah gagah seperti opa opa korea yang di drakor yang sering ku nonton.

Setelah membersihkan meja saya mengambil menuh untuk pengunjung meja nomor 4 pagi seperti ini biasanya sepih karna satu dua orang yang datang untuk sekedar sarapan.

Warkop ini menyiapkan sarapan pagi seperti bubur ayam, gado gado dan lainnya. Setelah mereka memesan saya kembali membawa buku menu ku ke meja yang lain karna ada pengunjung lain yang datang. 

"Hei. Kamu sini dulu bikin kan saya menu spesial yang tidak ada di buku ini!" "Songong betul ini lakik minta di tabok kali yah!" Geramku dalam hati.

"Woi jangan bengong dong saya lapar ini!" Bentaknya

"Maaf pak di sini menu yang tersedia yang tertulis di buku menu." Jawabku cuek.

Dia menatapku dengan amarah dadanya naik turun emang saya peduli apa. "Yah sudah bikin makanan yang ini tapi harus kamu yang bikin." Tunjuknya di salah satu favorite pelanggan kami di warkop ini.

"Maaf pak saya bukan tukang masak di sini saya hanya jadi seorang pelayan bukan tukang masak." Jawabku penuh tekanan enak saja emang dirinya siapa mau nyuruh seenaknya.

"Hei perempuan kampungan saya mau makan bukan mau berdebat." Lagi lagi kata katanya menembus jantung sakit nyelekit.

"Saya juga kerja siapa yang mau debat sama laki laki angkuh sepertimu." 

Lihat selengkapnya