Namaku Surya Drigiantara terlahir dari keluarga terpandang. Kedua orang tuaku adalah pejabat maka tak heran jika saya jadi rebutan wanita. Anak pejabat gitu loh. Saya bersyukur terlahir di keluarga yang terpandang bahkan orang orang slalu segan denganku.
Banyak gadis yang saya kenal baru kali ini saya berkenalan dengan gadis polos nan lugu. Namanya Amelia seorang karyawan warkop yang terkenal di kota ini. Dia seorang gadis pekerja keras awalnya saya tidak pernah berminat untuk mendekatinya. Tapi entah kenapa setiap kali melihatnya ada rasa kagum yang tumbuh dalam diriku.
Banyak teman teman ku yang meledek ku ketika saya kedapatan jalan bersamanya di mall. Kadang mereka membuliku karna mengira saya menjalin hubungan dengannya.
"Cie dosen pacaran sama karyawan warkop." Ledek Tio kebetulan dia juga dosen yang seangkatan denganku dan mengajar di kampus yang sama.
Dia sainganku karna dia jadi dosen favorite para mahasiswa karna ketampanannya dan dia orang yang sangat cerdas. Si murah senyum yang membuat para kaum hawa tergila gila karna pesonanya.
"Hanya teman bro." Jawabku walaupun saya yakin dia tak akan pernah percaya dengan ucapanku.
"Iya TTM aja." Jawabnya pandai sekali mencari jawaban. Dia tersenyum sambil memperlihatkan fotoku sama Amelia. Foto itu memperlihatkan saya menggandeng tangannya di sebuah mall. "Ampun gercep amat ni orang." Pekik ku dalam hati.
Saya tidak peduli lagian dia hanya untuk mengusir sepiku bukan untuk kunikahi. Lagian dia bukan levelku, apa kata dunia seorang dosen menikah dengan yang tak ada titelnya. Dia hanya lah seorang figuran bagiku tak lebih dari itu.
Banyak wanita yang mendekat tapi saya belum ladeni karna saya masih ingin bermain main dulu belum ada keinginan menikah. Hari ini ingin liburan di kota B. Di sana pemandangannya indah apa lagi kulinernya memanjakan lidah. Setiap ke sana pasti ketagihan dengan kulinernya.
Saya mengajak salah satu teman wanitaku yang biasa kuajak cek in. Banyak yang pengen ikut tapi ingin berdua saja dengan Rania. Dia adalah salah satu siswa di kampus L. Karna memang dia jadi simpanan orang orang berduit.
Hari di tunggu pun tiba, saya berangkat sendiri karna Rania berhalangan katanya dia ada urusan keluarga. Setelah di pikir pikir daripada berangkat sendiri mendingan ajak saja Amelia kebetulan tadi dia katanya ambil libur dua hari. Entah apa motifnya selalu mengabariku walaupun menurutku sepeleh.
Tapi ada untungnya juga dia slalu ngabari saya. Mungkin dia beranggapan saya suka sama dia karna sering saya panggil sayang. Tapi sekarang itu hal yang lumrah kalau panggil sayang.
Orang yang di panggil sayang bukan hal yang spesial. Saya tidak mengabarinya jika mengajaknya berlibur ke kota B. Biar saja saya kasih kejutan agar dia semakin senang. Sesampainya di depan kontrakannya saya langsung parkir mobil dan saya yakin dia belum bangun.
Tok ... tok ... tok ...