Blurb
Seharusnya, malam itu Adam melamar kekasihnya, Sabrina. Seharusnya, malam itu Adam menyempatkan cincin indah di jari manis Sabrina. Seharusnya, malam itu menjadi malam paling indah untuk mereka berdua setelah menjalin hubungan pacaran selama 3 tahun.
Tapi ternyata ... Sabrina malah berselingkuh dengan pria lain. Dengan alasan Adam terlalu sibuk dengan profesinya sebagai dokter, Sabrina memilih untuk mencari perhatian dari laki-laki lain bernama Danial.
Dan malam itu juga terjadi kekacauan besar karena ulah seorang perempuan kemeja hitam, -yang tak lain adalah calon istri Danial. Dia menampar Danial, menyiramnya dengan jus, bahkan mendorong Sabrina setelah melemparkan kue ke wajahnya. Wanita ini pula yang membawa Adam pergi menjauhi dua pengkhianat tak berperasaan itu.
Seharusnya, Velia dan Danial sedang dimabuk kepayang. Seharusnya, penantian panjang Velia berakhir manis. Seharusnya, sebulan lagi dia dan Danial duduk di pelaminan setelah 8 tahun pacaran.
Tapi ternyata ... Danial malah membagi cintanya dengan perempuan lain. Dengan alasan khilaf, dia sibuk membahagiakan perempuan lain saat Velia sibuk mendesain baju pernikahannya.
Dua orang yang tersakiti ini tidak ingin terlihat hancur. Mereka berdua memutuskan untuk bersama dan menunjukkan kalau mereka bisa bangkit dan bahagia. Mereka mengumbar kemesraan seakan-akan pengkhianatan pasangan mereka bukan apa-apa. Tapi, bagaimana jika akhirnya cinta tumbuh tanpa mereka sadari? Usaha untuk terlihat bahagia justru menjadi ketakutan cinta bertepuk sebelah tangan.
Apakah mereka akan berterus terang tentang perasaan masing-masing? Atau berpegang teguh pada niat awal mereka bersama?