05.45
Karen sedang menyiapkan sarapan untuk Suami dan Putri kecilnya, dengan alunan musik yang dia dengarkan. Ya, Karen sangat suka dengan musik. Segala genre dia suka, selagi itu menyenangkan, kenapa tidak.
"Happy la la la, Happy la la la, Happy happy" begitulah lirik dari lagu yang dia dengarkan, bibirnya terus terbuka untuk mengikuti bait demi bait dari lagu tersebut.
"Masakin sarapan buat suami dan anak harus happy kan." Ucap Karen melirik ke arah anak tangga berharap mereka segera turun dan melihatnya masak.
Semua hidangan dia taruh diatas meja, menata agar cantik dilihat. Sesekali melihat ke arah jarum jam.
Sarapan yang sehat.
Terdapat roti panggang yang diolesi butter, dan selai coklat. Buah-buahan, soup yang creamy masih hangat sudah disajikan tinggal menunggu untuk disantap.
"Fanny apa belum bangun ya? Nanti aja deh siapin makanan buat dia." Ucapnya menaikkan sedikit bahunya dan tersenyum kecil.
David turun dengan setelan Jas Hijau gelap dan kemeja Hijau Mint, yang dia padukan dengan celana hitam dan tak berdasi. Terlihat tampan sekali ketika dia menuruni anak tangga, ditemani Putri kecilnya yang memegang jari telunjuknya untuk turun dan menghampiri Karen.
Dari bawah, Karen melihat dengan senyuman lebar. "Anakku sudah bangun sayang, aaaahhh sini sayang. Kamu kau makan apa?" Ucapnya manis dan menjulurkan kedua tangannya untuk segera memeluk Tiffany dengan penuh semangat.
Tiffany membalas respon Karen dan segera memeluknya. "Biskuit."
"Oke sayang, duduk disamping Papa ya." Ucap Karen sembari mengambil biskuit.
David membantu Fanny duduk dengan tempat duduk khususnya.
"Pinter nya anak papa." Puji David dengan mencubit pipi Tiffany yang seperti chubby.
"Sayang, kamu bangunin Fanny ya. Dia kan jam segini masih tidur." Tanya Karen dan duduk bersama mereka setelah mengambil biskuit untuk Putrinya.
"Aku hanya menciumnya dan itu membuat dia bangun, gak papa nanti dia bisa tidur lagi. Bagus juga kan kalo pagi gini dia bangun. Kamu bisa ajak dia keluar untuk jalan pagi biar sehat." Ucapnya menatap manis
"Aku hari ini kerja sayang, gak sempet buat nemenin dia jalan. Paling nanti Fia. Dia sebentar lagi pasti datang, aku mau mandi dulu ya." Sambil mencoba sedikit Sup nya, dan bergegas ke Kamar.
Setelah itu, Karen mencium kedua pipi David sebagai tanda pamit untuk dia berangkat kerja.