Novel ini diadaptasi melalui sudut pandang mereka yang mencipta reformasi. Bukan korban, bukan pula orang-orang yang turun ke jalan. Selayaknya cerita, pasti berisi fakta, fiksi, dan harapan. Mari melihat masa lalu lewat masa depan. Setidaknya aku yakin kau tidak akan bosan.
Pertumbuhan dan perkembangan begitu cepat. Dari mana hara mereka?
Seseorang pernah bilang padaku:
Manusia tak butuh rasa malu untuk menjadi asu.
***
Alma terdiam membisu di depan sebuah gaun. Gaun rancangan terindah miliknya dan hanya akan ia rancang satu-satunya. Kebiasaan Alma, sebagai seorang perancang busana. Alma tidak menyukai hal-hal yang ganda.
Gaun itu diciptakan untuk salah satu kliennya, klien spesial. Anak presiden. Gaun impian Alma sendiri, dan sudah 20 tahun dia menunggu waktu yang tepat untuk menggunakan konsepnya. Royal dan full culture.
Alma menyukai hal-hal berbau budaya. Semua isi butiknya bisa dibilang menonjolkan hal-hal yang bercorak kedaerahan. Alma tahu benar, bagaimana cara mengemas empati di dalam etika.
"Kau sudah dapat informasi terbaru?" tanya Alma pada seorang staff yang sejak tadi diam saja menunggu Alma bergerak dari tempat duduknya memandangi sebuah gaun dalam etalase kaca.
"Sudah, Andre sudah menghubungi saya. Katanya dia baru kembali lusa nanti,"
"Oke, bilang padanya untuk tidak terlalu buru-buru. Semua rencana harus lancar dan mujur. Aku tidak mau sebuah kesalahan kecil, atau kebocoran kecil. Kalian akan tahu akibatnya!" tegas Alma.
Alma tersenyum dan menatap staffnya itu dengan ekspresi bahagia. Apa yang dinantinya selama 15 tahun akan segera tereksekusi.
"Maaf Nyonya, sekarang waktunya makan siang,"
"Pesan kan saja dan kau boleh keluar," tukas Alma sembari menjentikkan jarinya.
Begitu staff itu keluar, Alma menyandarkan punggung pada kursi kerjanya. Dia enggan berpindah tempat. Malas pergi ke restoran terdekat atau sekadar melangkahkan kaki.
Alma begitu menyayangi circle desk miliknya. Desainnya membuatnya bernostalgia saat berada di gedung dewan yang memualkan. Bedanya, di sini Alma bekerja sendirian, fokus, konsentrasi, dan pasti.