HARA

FatmaCahaya
Chapter #2

Pemakaman

“Di mana putrinya itu?” 

“Bukannya dia mantan pembunuh bayaran? Tentu saja dia tidak akan datang di pemakaman ayahnya.”

“Benar, kupikir dia sudah tidak punya hati. Tapi kenapa dia bisa menikah dengan pengusaha super kaya? Laki-laki mana yang mau dengan perempuan tak berperasaan?”

Kasak-kusuk memenuhi aula penghormatan terakhir pada seorang mantan pemimpin perusahaan besar. Kita sebut saja VWAlmaris. Walaupun sebenarnya perusahaan tersebut kini dikelola oleh menantunya. 

Sejak sore hari, mungkin sudah seribu orang yang datang dan beberapa langsung pulang. Hanya orang yang terdekat dan dianggap dekat yang masih menunggu hingga jenazah dimakamkan malam itu juga. Mereka masih menunggu.

Menunggu sang putri dari jenazah. 

Putri angkat yang baru datang ketika jarum jam menunjuk pukul 21.00. 

“Itu dia!”

“Lah, dia benar-benar tidak niat hadir di sini!”

Reira mengangkat dagunya dan berjalan anggun menuju ke peti mati ayahnya. Reira memberikan penghormatan terakhir dan berdoa. Sejenak dia mengusir segala pikiran dalam otaknya. Dia benar-benar ingin ayahnya pergi dengan damai, tanpa beban.

Reira sangat berhati-hati saat memasang wajah. Dia tahu bahwa ratusan orang yang tersisa di aula itu adalah orang dekat ayahnya. Mereka bisa membuat masalah dengan mudah kalau mau. Dan semua itu sangat merepotkan.

Reira berbalik dan menuju ke arah suaminya yang sudah datang sejak dua jam yang lalu.

“Sayang, baguslah kamu sempat datang. Setelah ini aku harus pergi. Pak Danu sudah menungguku. Kamu tidak apa kalau aku tidak ikut upacara pemakaman sebentar lagi?” tanya suami Reira sambil mengamati peti mati yang sedang diberesi untuk diangkut ke pemakaman.

“Tidak masalah, aku tidak apa,” jawab Reira.

Lihat selengkapnya