Harapan di Ujung Doa

Jihan Dyah
Chapter #12

Apa Kamu Mau Mewujudkannya Bersamaku?

Ara menerima buket bunga putih itu dengan senyum mengembang.

“Makasih, Dok.”

“Ckkk… Masih aja panggil dokter.”

Ara tersenyum “Makasih, Mas Rama.” Ulangnya.

“Nah, gitu dong. Kan kedengerannya lebih akrab.” Pagi-pagi sekali Rama sudah datang menjenguk Ara. Ia tidak datang sendiri, tetapi datang bersama Kayla, yang juga teman Rama dan Aga.

Disebrang Rama, Aga meliriknya sinis. Tetapi Rama pura-pura tidak melihatnya. Ia bersikap acuh, mengabaikan keberadaan Aga disana.

“Selamat ya Ara. Semoga setelah ini kondisimu jauh lebih baik.” Kayla mengucapkannya tanpa ekspresi. Membuat Ara sedikit canggung.

“Makasih, dokter Kayla.” Ara tersenyum tipis.

“Ara, pokoknya setelah ini kamu harus lebih sehat. Aku gak mau lagi lihat temanku jadi lemah dan lesu kaya mayat hidup.” Rama menunjuk Aga dengan dagunya.

Ara mengalihkan tatapannya pada Aga. Sedangkan Aga memutar bola matanya malas.

“Kalau kondisimu udah jauh lebih baik, nanti kita rayakan ya. Tenang aja, nanti Aga yang traktir, kamu tinggal pilih aja tempatnya.” Ucap Rama asal.

Ara hanya tertawa mendengar ucapan Rama. Ia tidak terlalu menganggapnya serius.

“Ram, bukannya ada jadwal praktek? Sana, udah ditunggu pasien.” Usir Aga. 

“Ya ampun, Ga. Baru sebentar disini udah disuruh pergi aja.”

“Aku juga ada praktek. Hayu Ram, belum prepare nih.” Kayla menarik tangan Rama agar berdiri. Kayla juga merupakan salah satu dokter di rumah sakit ini. Ia dokter spesialis kandungan.

Rama akhirnya berdiri dengan terpaksa. “Ara, aku pergi dulu ya. Nanti aku kesini lagi kalau gak ada bodyguard mu.” Ucapnya seraya melirik Aga.

Melihat Aga melotot Rama terkekeh dan segera berlari keluar dari ruangan itu.

Setelah teman-temannya benar-benar pergi, Aga melirik ke arah bunga yang di peluk Ara.

“Sini, aku simpan bunganya.” Tanpa menunggu persetujuan Ara, Aga mengambilnya, dan menyimpannya di atas nakas.

Lihat selengkapnya