Menikah di usia 20 tahun... mungkin itu terdengar terlalu gegabah bagi sebagian orang.
Hal tersebut tentunya bukan hal yang aneh karena itu usia yang masih terbilang sangat muda untuk memulai sebuah rumah tangga.
Banyak faktor yang jadi pertimbangan untuk bisa mengambil keputusan besar di usia sebelia itu tapi menurutku tak ada faktor yang lebih harus dipertimbangkan selain dari kesiapan mental.
Ya kesiapan mental yang sangat penting dalam rumah tangga apalagi di pihak pria yang tentunya di usia itu masih ingin menghabiskan masa mudanya dengan mencoba berbagai hal juga bermain dengan teman-teman.
Kesiapan ekonomi mungkin sempat terpikir jadi yang terpenting olehku dulu karena hal itu berhubungan dengan perut dan kesehatan tapi setelah semua yang kulewati rasanya masalah itu bisa diatasi dengan menurunkan ego dan gengsi. Kalian pasti mengerti dan tau hal apa yang bisa dilakukan setelah menurunkan ego dan gengsi.
Kenapa kesiapan mental sangat berpengaruh dalam rumah tangga? Karena hal itu berperan dalam pengaturan emosi dan perasaan yang jika tak di maintenance dengan baik itu akan berakhir pada kekerasan dalam rumah tangga.
Saat itu mungkin umurku baru menginjak usia 20 tahun tapi percayalah Nil bahwa kesiapan mentalku sudah ada di usia 26 tahun... iya benar-benar 26 tahun....
"Hai! kamu belum tidur Nil?" itulah kalimat pertama yang terucap ketika Nada menjawab panggilan telpon dariku malam itu
"Belum Ri! aku gak bisa tidur nih gara-gara kamu"
"Hah? kok gara-gara aku sih?"
"Ya abisnya kamu kan mau nikahin aku besok,jujur aja aku masih gak nyangka semua terjadi secepat ini"
"Iya sama sih aku juga dari tadi mikir anjir!!! Besok aku beneran bakal nikah hehehe!"
"Semoga semua lancar ya Ri"
"Insha allah Nil semua niat baik pasti selalu ada jalannya"
"Kamu sadar gak sih Ri?"
"Ya sadar lah! aku kan gak pernah mabok"
"Iiihhh bukan itu! maksudku sama yang lagi kita lakuin sekarang"
"Memangnya kita lagi ngapain?"