Hari Kebalikan

Wina Anggraeni
Chapter #14

Dia yang Dari Masa Lalu

Usai memenuhi etalase dengan deretan kukis, Ana melepas celemek, sarung tangan, dan masker transparan yang ia kenakan. Kafe Cookfee baru dibuka beberapa menit lalu pada pukul 11 tepat.

"Sorry ya, hari ini saya izin dulu. Nanti Budi dateng sekitar jam 12," Ana terlihat buru-buru meninggalkan kafe.

"Siap, Kak. Hati-hati di jalannya," ucap Udin ramah.

"Semoga lahiran kakak iparnya lancar ya, Kak!" teriak Cahyuni.

"Hati-hati, Kak!" Putri juga bersuara sebelum Ana benar-benar keluar dari kafe lalu melesat dengan vespanya. Sebelumnya memang sudah disepakati bahwa para karyawan memnaggil Budi dan Ana dengan panggilan 'Kak'.

"Huft! padahal baru buka, social energy gue udah menipis. Mumpung masih sepi, titip kasir dulu ya, Din!" Putri melengos ke ruang staff yang biasa digunakan untuk istirahat para karyawan.

"Iya siap, Kak Putri," timpal Udin dengan senyuman.

"Din, gue baru nail art nih kemarin. Bisa bantu bersihin kaca gak?" kali ini Cahyuni yang meminta bantuan.

"Waduh gimana ya, saya dapet amanah jaga kasir Kak Cah," timpal Udin bingung.

"Kasir gue jagain," usul Cahyuni yang langsung disetujui Udin. Kini kaca-kaca itu dibersihan oleh Udin dengan begitu telaten. Sementara Cahyuni sibuk mengagumi nail artnya.

Tugas utama Udin adalah menjadi asisten barista dan waiter. Sementara Cahyuni bertanggung jawab menjadi waiter dan kebersihan. Lalu Putri hanya fokus pada kasir dan pelayanan pelanggan. Kemudian tugas para owner juga tak kalah kompleks. Budi bertugas menjadi barista utama dan manajemen bisnis. Sedangkan Ana bertanggung jawab mengelola keuangan kafe secara keseluruhan dan produksi kukis. Karakter Udin yang mudah menerima permintaan tolong dari siapapun sayangnya dimanfaatkan oleh dua rekan kerjanya. Namun, kendati demikian Udin senantiasa menjalani harinya dengan suka cita.

Tring..

Semua dibuat panik karena suara bel yang berdenting ketika seseorang masuk ke kafe. Segera saja Putri keluar dari ruang staff begitu menyadari ada pelanggan yang datang. Udin segera menyambut pelanggan itu dan Cahyuni segera meniggalkan mesin kasir dan bersiap di posisinya untuk menyajikan pesanan.

Lihat selengkapnya