"Saya sangat mendukung. Ini kesempatan besar untuk kalian," pungkas Yoga di akhir kalimatnya. Usai lebih dari 3 jam konsultasi dan membahas banyak hal, malam itu Ana dan Budi yakin untuk menerima dana investasi dari Angga.
"Oh iya, ini udah malem banget. Nanti saya anter ya?" kata Yoga pada Ana.
"Sorry, Mas, tapi Ana bakal saya anterin," Budi segera memasang badan.
"Dia pacar saya, Mas," tambah Budi segera. Akhirnya Yoga memahami situasinya. Sedangkan Ana hanya terdiam. Tak sangka, Yoga masih sempat modus pada dirinya dengan posisi dia sudah beristri.
Hanya butuh waktu beberapa hari untuk pencairan dana dari Angga. Lalu dimulailah perbaikan dan penambahan ruko agar kafe Cookfee semakin luas dan memiliki area outdoor. Selain itu Ana dan Budi dibantu Muti lagi disibukkan dengan rekrutmen yang kali ini dilakukan lebih besar. Akan ada sekitar 10 karyawan baru yang akan terbagi ke 3 bagian, yakni waiters, baking, dan cleaning service. Ketiga bagian itu dikepalai oleh Udin, Ana, dan Cahyuni. Ada pula dua orang lainnya direkrut sebagai barista membantu tugas Budi. Tak kurang dari 3 bulan kafe Cookfee telah bertransformasi menjadi kafe yang ada di bayangan Ana selama ini. Kafe yang luas dengan dekorasi super estetik menawarkan kenyamanan bagi setiap pelanggan yang berkunjung. Seragam para karyawan pun diupgrade untuk menampilkan kesan karyawan yang lebih rapih lagi.
"Selamat ya, kafenya semakin bagus dan luas. Tapi sejak kafe ini masih sederhana pun saya sudah suka kafe ini. Dan sekarang sepertinya ini kafe paling bagus yang pernah saya kunjungi," kata salah seorang pelanggan ketika ia hendak memesan di kasir.
"Terima kasih, Kak," kata Putri dengan senyum simpul sebelum menanyakan apa yang akan dipesan pria yang nyaris setiap hari datang ke kafe Cookfee itu. Entah kali ke berapa pria itu memuji kafe Cookfee bahkan pada saat kondisi kafe Cookfee sedang tidak baik.
"Oh jadi itu yang katanya pelanggan setia kita?" tanya Ana yang tiba-tiba muncul dari dapur.
"Iya, Kak. Setiap dia kesini pasti muji kafe kita. Apalagi sekarang kafe Cookfee udah banyak upgrade," tutur Putri.
"Dia bener-bener ngefans ke kafe ini kayaknya," kata Ana sedikit jumawa. Saat Ana akan meninggalkan Putri, tiba-tiba langkah Ana terhenti karena sebuah suara.
"Ini kopi atau air comberan sih? baru kali ini gue nemu Americano rasanya ngaco kayak gini! kasih tahu ke barista lo takaran airnya harus seimbang, suhu yang dipake juga gak pas ini!" kata orang itu dengan nada yang jauh dari kata ramah. Putri sudah buka mulut untuk merespon, tapi Ana lebih dulu menyambar.