Hari Kebalikan

Wina Anggraeni
Chapter #43

Sebuah Akhir

Udara semakin dingin menerpa tubuh Ana hingga menembus jantungnya. Angin yang melewatinya berhasil menjatuhkan tetesan pertama dari matanya. Menyadari itu, Budi segera mengalihkan pandangan, berpura-pura seolah tak melihat Ana.

"Jadi, ini akhirnya? kisah kita, akhirnya sad ending gini ya?" tanya Ana dengan suara parau. Budi tersenyum sambil menundukkan kepalanya.

"Sad ending? emang menurut kamu happy ending itu gimana?" Budi bertanya balik.

"Happy ending itu kalau kita nikah, kalau gini ya sad ending," jawab Ana kemudian. Budi tampak berpikir sejenak.

"Kalau kamu anggap begitu, ya silahkan," sahut Budi. Seketika air muka Ana mendadak berubah.

"Seburuk itu ya aku dimata kamu sampai kamu seneng kita udahan?" tanya Ana mulai tersulut emosi. Budi segera membuka kedua tangannya memberi isyarat agar Ana tenang.

"Maksud aku, silahkan aja kalau kamu anggap ini akhir. Karena menurutku ini bukan akhir. Justru, setelah gak sama kamu, aku baru ngerasa bener-bener hidup. Pertama kalinya dalam hidup, aku gak pulang ke rumah berbulan-bulan cuma karena masalah cinta. Tapi, selama itu aku dapat banyak pelajaran hidup dari orang-orang yang aku temui. Salah satunya aku belajar bahwa cara mencintai seseorang yang jarang orang tahu adalah dengan melepaskan. Alih-alih menggenggam erat, tapi tanpa sadar malah menyakiti. Itu yang aku coba lakukan ke kamu," ungkap Budi dengan serius.

Lihat selengkapnya