Hari Kebangkitan Mantan

Rizky Brawijaya
Chapter #28

Derby

Jenika tengah berlibur ke Bali bersama Grace. Sahabat se-asrama Jenika itu ingin sekali ke pulau yang paling terkenal di Indonesia dan dunia sebelum pergi ke tempat yang jauhnya bukan main. Mereka ke pantai Kuta, menyelam laut di sore hari, beriang girang melepas beban.

Mereka juga ke Ubud dan tak pernah lupa mencicipi hidangan khas sana yang juga sudah dikenal masyarakat luas dan turis dunia. Sepuluh hari mereka di sana hingga akhirnya berpisah di Bandara Internasional Ngurah Rai. Grace bertolak ke kampung halaman di Filipina sedangkan Jenika ke Jakarta.

“ Jenika. Thank you so much my sister, my best friend, my pretty. Sorry if I have mistake to you. I’ll must go. It’s sad,” ungkap Grace memeluk haru Jenika.

“ No. Your good friend. You always make me smile every time. Sorry for yesterdays if I cry, sick and make you confused. I love so much pretty,” Jenika membalas senang.

Sayangnya pembicaraan mereka tak berlangsung lama sebab pesawat menuju Filipina beberapa menit akan berangkat. Jenika melepas pelukan anak manis itu lalu membiarkannya pamit dan pergi tubuhnya menghilang di tengah kerumunan orang.

Jenika mengusap air mata berusaha merelakan temannya yang entah kapan bertemu lagi. Ia duduk di kursi tunggu lalu menelepon Mama dan Papa untuk mengabarkan bahwa dirinya siap ke Jakarta.


Liburan semester genap sudah selesai. Semua kembali ke sekolah dengan tingkatan yang baru termasuk Jenika yang sudah kembali di lingkaran teman-teman ekskulnya yang sangat merindukan sosoknya. Sebelum masuk murid-murid kelas dua belas ramai melongok mading di samping ruang OSIS. Beberapa lembaran kertas yang berjejer rapi jadi pusat perhatian mereka karena di situlah terdapat nama-nama yang masuk ke kelas yang baru.

Shena ke kelas XII-IPA A. Yah, itu hal yang biasa dimana anak jenius pasti dapat kelas spesial. Tantra, Jimmy dan Stevan ikut satu kelas dengan Shena. Dia lompat-lompat kegirangan. Tantra sudah ada kemajuan dalam nilai akademik sedangkan Jimmy dan Stevan mungkin beruntung.

Sayangnya ada nama Jenika. Shena yang berada di samping Tantra melemas karena seketika menganggap kelas yang akan ia masuki bagaikan neraka. Selain persaingan belajar yang menjadi masalah kehadiran Tantra menambah ketatnya persaingan mereka. Shena menuduh kalo rivalnya itu masih ada rasa.

Tak hanya mereka-mereka saja yang masuk kelas A. Jenika merasa aman karena Desvita dan Jihan juga satu kelas dengannya. Sahabat Jenika itu bisa jadi bodyguard yang akan membentenginya dari serangan Shena. Ini akan menjadi tahun ajaran yang penuh tantangan.

Lihat selengkapnya