Menjelang pukul tujuh malam Bunda memanggil Shena, menyuruhnya ke ruang tamu karena ponsel yang ia tinggalkan berdering panggilan masuk dari nomor Tantra yang ponselnya dipegang Septiana. Ia bergegas ke ruang tamu mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja.
“Kak. Kak Tantra ada di sana gak?”
“Ada, lagi main. Kenapa?”
“Oh. Pantes lama. Bisa suruh pulang. Aku mau baca novelnya.”
“Oh gitu. Iya nanti aku bilangin.”
Begitu panggilan selesai, Shena menghampiri Tantra. “Ta, Septiana nyariin.”
“Astaga. Pesanan dia. Aduh, ngamuk dah dia.” Tantra mulai panik
“Lagian kenapa hape gak dibawa sih. Kasihan tahu,” tutur Shena sebal.
“Septiana rewel kalo aku keluar bawa hp. Ditelepon suruh cepat-cepat pulang. Jadi gak tenang.”
“Tapi kalo gak bawa jadinya begini kan?” Shena terus menasehati.
“Ya sudah. Sekarang biarin Tantra pulang. Btw, makasih udah mau mampir,” timbrung Miller.