Hari Kebangkitan Mantan

Rizky Brawijaya
Chapter #38

Happier

Jenika berjalan cepat menuju kelas dengan wajah lemas. Sesekali ia melirik jam tangan merah jambunya yang menunjukkan pukul 06:21. Sesampainya di kelas orang yang pertama ia temui adalah Tantra yang sedang bercanda dengan Shena, Jimmy dan Stevan.

“Ta,” ucap Jenika bernafas cepat.

“Je?” tanya Tantra kebingungan.

“Kenapa lo Jenika?” tambah Stevan yang berbeda di sampingnya.

“Ta, Nyalin tugas kimia dong. Belum kerjain. Plis,” tutur Jenika melas.

“Ya Tuhan,” ucap Tantra lalu merogoh tas untuk mengambil buku tulis kimianya.

“Makasih Ta,” kata Jenika setelah menerima pemberian Tantra lalu pergi ke tempat duduknya. Keempat temannya menatap heran dengan kesibukan Jenika yang amat serius. Stevan menegur, “Semalam sibuk apa sampai lupa kerjain PR ?”

“Sibuk molor,” cetus Jenika sibuk pandangannya terhadap buku-buku.

“Telepon-an yah sama Tantra sampe tengah malam.” Stevan membalas.

“Apaan sih. Gak njir,” cegah Tantra.

“Orang sama gue semalaman dia,” tambah Shena menunjuk pipinya Tantra.

“Serius? So sweet. Jangan -jangan sampai sleepy call juga yah?” tuduh Stevan menjadi-jadi.

“ Gak njir. Hape gue gampang overheat. Gue gak se-alay anak jak-sel yah walaupun gue tinggal di perbatasan Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat,” bantah Shena.

Tidak hanya ponselnya Shena yang overheat. Sosok perempuan bernama Jenika mendadak kupingnya panas setelah mendengar pernyataan Shena. Dia berdiam sejenak hingga akhirnya melanjutkan tugasnya dengan cepat sebelum bel masuk berbunyi yang tinggal beberapa menit lagi.


Lihat selengkapnya