Kehamilan Mbak Vita sudah masuk minggu ke-22. Perutnya sudah mulai membuncit, tetapi tidak begitu besar. Hanya saja bentuknya sangat lucu, menurutku. Seperti balon yang ditiup sampai maksimal dan hanya bulat besar di bagian ujungnya. Sementara di bagian belakangnya berangsur mengecil. Jadi tidak seluruh bagian perut Mbak Vita yang membesar karena si calon bayi, tetapi hanya bagian tengah yang menjurus ke depan. Entahlah, aku pun bingung menjelaskannya bagaimana.
Pasca mencari asinan tengah malah beberapa bulan lalu, Mbak Vita mulai ngidam beraneka ragam anehnya. Sepertinya di situlah titik awal mbakku itu mulai melalui masa kehamilannya yang seru. Kalau sebelumnya Mbak Vita pernah hanya ingin sekadar makan soto mie bogor di pinggir jalan, sekitar beberapa hari setelah memaksa Mas Figo memelas ke penjual asinan untuk membuka warungnya tengah malam, mbak iparku itu tiba-tiba ingin makan gudeg langsung di Jogja. Merepotkan? Mungkin, iya. Namun, kami yang mencoba menuruti kemauannya selalu merasa tertantang seperti tengah memainkan sebuah permainan misi yang sering digeluti Mas Frodi.
Akhirnya selama kurang lebih seminggu, kami sekeluarga pergi ke Jogja. Beruntungnya aku juga ikut karena baru menyelesaikan ujian akhir sekolah. Kalau masih dalam masa-masa ujian, sudah dipastikan aku hanya akan ditinggal di rumah. Sendirian.
Di Jogja, kami benar-benar berlibur setelah sekian lama. Mungkin kalau aku tidak salah ingat, terakhir kami liburan keluarga saat Mas Figo belum bertemu dengan Mbak Vita. Dan ternyata ngidam-nya Mbak Vita ini malah membuat waktu emas untuk keluargaku. Vitara Andinta memang pembawa berkah untuk keluarga kami.
Banyak hal yang kami lakukan di kota penuh dengan pariwisata itu. Dari mulai berjalan santai meyusuri Jln Borobudur, mencicipi segala kuliner di setiap tempat yang kami pijaki, membeli batik dengan motif sama untuk sekeluarga, dan berfoto dimanapun kaki kami berhenti. Tentu saja tidak hanya itu. Banyak hal mengesankan lain yang rasanya tidak akan cukup aku ceritakan tiga hari tiga malam.
Aku pun heran dengan banyaknya perubahan cepat selama kehamilan Mbak Vita. Dari awalnya baik-baik saja lalu berpindah ke masa di mana tidak berhenti mual dan muntah, sekarang Mbak Vita memasuki waktu yang semakin baik. Dia yang sekarang terlihat lebih ceria dan bersemangat dari biasanya. Mual yang dirasakan beberapa waktu lalu seolah tidak pernah terjadi dalam tubuhnya. Seperti mimpi saja, kata Mbak Vita.