Hari ini adalah hari yang istimewa bagi keluarga kami. Gian, si kecil yang menjadi pusat kebahagiaan kami, merayakan ulang tahunnya yang pertama. Rasanya tidak percaya bagaimana waktu berlalu begitu cepat—dari saat kami merasakan kehilangan mendalam hingga sekarang, ketika kami bisa tersenyum lagi karena kehadiran Gian.
Pagi itu, aku dan Mas Frodi sibuk mempersiapkan dekorasi untuk pesta ulang tahun Gian. Rumah kami dipenuhi dengan balon berwarna-warni dan spanduk yang bertuliskan “Selamat Ulang Tahun Gian!”
Sementara ibu dan ayah menyiapkan berbagai hidangan lezat, aroma masakan menyebar ke seluruh rumah, mengundang perasaan nostalgia dan kehangatan. Gian, dengan matanya yang cerah dan senyum yang menggemaskan, tampak sangat bersemangat melihat semua persiapan di sekelilingnya.
“Gian udah besar sekarang, ya?” Mas Frodi berkata sambil memasang balon.
“Iya, udah satu tahun. Rasanya kayak baru kemarin dia lahir,” jawabku sambil memeriksa kue ulang tahun yang dipesan dengan gambar karakter kesukaan Gian.
Ayah dan ibu datang dengan keranjang hadiah dan beberapa mainan baru untuk Gian. Mereka tampak sangat bahagia melihat perkembangan cucu mereka. Ibu duduk di samping Gian, membantunya bermain dengan mainan baru yang penuh warna, sementara ayah mengatur tempat duduk untuk tamu yang akan datang.
Hari ini, kami mengundang beberapa kerabat dekat dan pelanggan setia warung soto yang sering berkunjung. Kehadiran mereka menambah keceriaan suasana. Di tengah semua kesibukan, Gian menjadi pusat perhatian. Momen-momen berharga seperti ini mengingatkan kami pada bagaimana Mas Figo dan Mbak Vita selalu merayakan setiap pencapaian dengan sukacita.
Selama pesta, kami menyaksikan Gian dengan bangga mencoba berbagai hal baru. Dia mulai bisa berdiri dengan lebih stabil dan bahkan mengambil beberapa langkah kecil. Semua orang di sekitar, termasuk kami, terlihat sangat bangga dan bahagia.
Aku duduk di samping ibu sambil mengawasi Gian, merasa penuh syukur atas momen ini.
“Bu, lihat Gian sekarang, deh. Dia udah bisa ngelakuin banyak hal sendiri,” kataku, sambil tersenyum lebar.
Ibu menatapku dengan penuh kekaguman. “Iya, Nak. Rasanya seperti Figo dan Vita ada di sini bersama kita, melihat Gian tumbuh.”
Pesta berlangsung dengan penuh keceriaan. Ketika saatnya tiba untuk menyanyikan lagu ulang tahun, Gian tampak terkejut dan senang melihat semua orang bernyanyi untuknya. Dia tersenyum lebar saat kue dibawa ke depannya, wajahnya dipenuhi dengan cahaya kegembiraan.
“Selamat ulang tahun, Gian!” Kami serentak menyanyikan lagu sambil mengelilinginya.