Kekaguman Luisha
Penasaranku mulai bertambah, ada sesuatu dalam diriku yang memaksaku untuk mencari tahu tentang kamu, Dewa. Sebuah rasa yang lebih dari sekedar penasaran. Yaitu, aku ingin menjadi temanmu, benar-benar berteman.
Citraku sebagai perempuan ku_kesampingkan, gengsiku kutanggalkan sementara. Demi, agar aku bisa memasuki ruang karya kamu. Menerobos masuk sebagai stalker di beranda kamu.
Kudengarkan satu persatu nyanyian-nyanyianmu, sungguh indah. Aku tak peduli, entah berapa lama sudah aku di sini. Aku mulai terhanyut dan begitu nyaman. Lantunanmu seakan menghipnotis ku agar tetap tinggal, dan membuatku ingin kembali lagi.
Ini sudah kali ketiganya aku mampir di beranda kamu lagi. Masih tetap tak ada kamu di sana, hening. Kamu tak menyapa, tak bersuara, dimanakah kamu?
Yang kutemui hanya story kamu dengan seseorang yang tampaknya sangat berarti bagimu ... DULU. Jika dilihat dari waktunya, sekitar dua tahun yang lalu. Mengapa aku merasa begitu lega saat ku tahu bahwa itu tlah berlalu cukup lama. Bagaimana jika kisah itu belum berakhir? Adakah perasaan kecewa yang kugenggam?
Tak pernah bosan aku mendengarkan nyanyianmu. Memahami semua pesan yang kau sampaikan lewat syair lagu. Kesedihanmu, kegalauanmu, seberapa getir hatimu karenanya.
Telingaku makin akrab dengan warna vokalmu. Makin kesini, aku makin tenggelam dibuatnya. Aku tersirap! Apa yang tengah terjadi padaku? Aku tidak yakin pada diriku sendiri jika aku hanya ingin berteman. Sepertinya, aku mulai memujamu, Dewa!
***
Kekaguman Dewa
Hai Luisha ... pengikut baruku yang cukup menarik perhatianku. Gadis dengan suara lembut dan pembawaan yang hangat. Sehangat sinar mentari yang datang menyambangi pagiku."
Aku telah melewati malam yang cukup panjang, bahkan sangat lama. Gelap sekali! Membuatku jengah!
Aku kehilangan rasaku untuk bernyanyi. Hasratku, semangatku. Tiga purnama sudah aku berdiam diri. Menarik diri dari keramaian medsos manapun. Aku sedang malas! Tapi bukan berarti aku menghilang.
Aku cukup tau, siapa yang akhir-akhir ini mengunjungi ruang karyaku. Menikmati lagu-laguku. Aku tidak marah, hanya saja ada yang aneh pada diriku. Hatiku berdesir saat ku tahu itu kamu. Aku jadi ingin tahu, seberapa besar kamu mengagumiku. Oops ... mungkin kata itu terlalu naif. Lebih tepatnya, seberapa besar rasa penasaran kamu padaku.
Akupun sebenarnya juga penasaran padamu sejak pertama kita berkenalan. Tapi kemudian rasa itu tertimbun oleh penatnya hari-hariku yang makin mencambukku. Tak ada yang tahu apa yang sedang kualami saat ini. Sungguh berat!
Baiklah, jika kamu telah memberikan sepercik perhatian padaku ... aku juga akan melakukan hal yang sama.
Kita saling stalking, kuhampiri ruang karya kamu juga. Semata, aku ingin kau tahu bahwa aku juga sedang memperhatikanmu. Suara halus kamu membuatku betah berada di sana. Lagu 'Paint My Love' milik MLTR yang kau lantunkan berhasil memikatku. Ku ulang-ulang tanpa bosan. Hatiku luruh dibuatnya.