Kegundahan terus menghantui malam Luisha. Ia tak bisa tidur dengan nyenyak. Sesekali air mata menetes ke samping. Ketakutan Luisha terlalu berlebihan.
Lebaykah aku ...?
Jika aku terlalu mencemburu, tanpa tahu apa statusku. Pantaskah aku demikian? Ku hanya terlalu takut. Takut masa lalumu merebutmu kembali, sebelum aku menarikmu dalam pelukanku.
Aku masih mengintai mu, bagaimana caramu menyikapinya. Kamu begitu hangat saat menyambutnya. Hatimu mulai di sibukkan dengan urusan dengannya.
Belum juga hilang kegundahan Luisha akibat rasa cemburu, kini ia menemukan fakta baru lagi kalau Dewa memang tengah menyambut kehadiran Princess.
Seperti yang Luisha katakan bahwa saat ini ia sedang mengintai Dewa dan Princess. Mengikuti aktifitas mereka berdua. Ya, baru-baru ini ia menemukan mereka sedang berduet bersama di Runsing.
Membuat Luisha makin terbakar api cemburu. Ia kecewa dengan sikap Dewa yang menurutnya masih labil dalam melupakan masa lalunya.
***
Dewa menelpon Luisha tepat saat istirahat berlangsung di kampusnya.
Luisha mengacuhkannya, meliriknya sekilas lalu membiarkannya berdering terus. Ia enggan untuk mengangkatnya, sepertinya ia sedang malas menjawab panggilan dari Dewa.
Lagi-lagi, sahabatnya ... Alya hanya bisa memendam tanya. Alya duduk disamping Luisha di sebuah kursi taman. Ia melirik sikap sahabatnya yang menurutnya akhir-akhir ini sedang aneh. Tapi bunyi dering itu sudah mengganggu pendengarannya, hingga mau tak mau ia menegur Luisha.
"Kenapa nggak diangkat?" tanya Alya sambil menyeruput ice late buatan kantin yang katanya paling mantap. Pandangannya lurus ke depan, ekspresinya cuek. Luisha hanya terdiam. Sementara bunyi dering masih berlanjut.
"Berisik banget!" lanjut Alya makin kesal. "Kenapa nggak mau ngangkat sih? Kasian tuh cowok udah nungguin!"
"Biarin aja!" jawab Luisha singkat.
"Kenapa begitu? Kemarin katanya cinta, sayang, lagi berbunga-bunga. Lhah koq sekarang udah males aja?"
"Ya, biarin aja! Dia lagi asyik sama mantannya."
"Hah?? Tau dari mana? Kamu yakin itu mantannya?" ekspresi nyengir Alya seakan sudah hafal sifat sahabatnya yang selalu baperan.
"Iya Al, aku tau persis itu mantannya kak Dewa. Dia muncul lagi!"
"Maksudku, kamu yakin mereka sudah putus? Jangan-jangan mereka belum putus!"
"Kak Dewa sendiri yang bilang kalau mereka sudah putus lama."
"Pastikan dulu Sha, jangan sampai kamu yang merebut cowok orang!"