"Assalamualaikum ..." suara laki-laki yang datang di pagi hari itu begitu tak asing bagi Dewa dan ibunya.
"Waalaikumsalam ... " dengan kompak, Dewa dan ibunya menyapa balik secara berbarengan. "Seperti suara si Denis ya mah, tunggu abdi keluar dulu mah," kata Dewa pada ibunya sambil berjalan keluar. Ibu pun mengangguk.
"Oh, ternyata benar kamu Nis! Ada apa atuh pagi-pagi dah samperin?" tanya Dewa pada Denis.
"Wa, kamu te kemana aja? di telfonin nggak bisa-bisa?"
"Hah, kamu nelpon aku? Ada apa?"
"Iya Wa, dari semalem aku telpon nggak bisa-bisa. Hape kamu nggak aktif ya?"
"Emm ..iya, hape aku memang lagi ... lagi error!" begitu jawab Dewa sekenanya karena bingung. Nggak mungkin juga ia bilang bahwa hape nya sedang di gadai. "Ada apa sih?"
"Gini Wa, besok malam Minggu ada job manggung lagi." Belum juga Denis menjelaskan, Dewa sudah memotong pembicaraan karena saking senangnya.
"Hah ... serius ini? dimana, dimana?"
"Makanya dengerin dulu Wa! Besok Sabtu malem kamu di minta gantiin drumernya ToscaBand, si Ridwan. Tempatnya di kafe Linguistic, tau kan?"
"Oh, ya tau, tau. Yang kafenya full retro itu kan?" tanya Dewa sambil mengingat-ingat.
"He em, bener banget!" jawab Denis.
"Emang, si Ridwan kenapa nggak bisa perform?"
"Dia tuh istrinya baru saja lahiran tadi malem. Ya, akhirnya dia ngebatalin itu."
"Oh, gitu! Berarti rejeki aku kan ya hehehe," Dewa tertawa sumringah.
"Ya, iya. Makanya aku bingung, kamu nya nggak bisa di hubungin semalem!" keluh Denis kesal.
"Ya maap, kan kamunya tinggal jalan kesini napa? Rumah kita juga deket, masih satu erte, lima langkah nyampe."
"Ya, tapi kan sekarang jaman canggih. Apa-apa tinggal pencet, praktis nggak perlu capek-capek jalan kaki."
"Tapi kalo keadaan darurat trus nggak bisa di hubungi, ya tinggal samperin aja. Itung-itung olah raga jalan, perut lu tuh makin buncit!" canda Dewa sambil tertawa.
"Dasar, awas kamu Wa! Jangan lupa besok malem!"
"Nggak akan lupa, urusan job sama duit nggak bakalan lupa atuh hehehe."
"Yaudah, aku pulang ... assalamualaikum!" Denis pamit.
"Waalaikumsalam, makasih ya brader!"
"Heeem ..." Denis pun berjalan pulang.
Sepulangnya Denis, Dewa kembali masuk dengan wajah berseri. Sang ibu pun jadi penasaran dibuatnya.