HARMONI BERKASIH

Soelistiyani
Chapter #25

Who Is He?

Sebuah Minggu yang teduh. Bening embun pagi tampak berkilauan menghiasi daun bunga Wijaya Kusuma. Bunganya masih tampak segar, sisa mekar tadi malam. Terlihat elok dari jendela kamar Luisha. Wanginya semerbak mencolok masuk ke dalam indra penciumannya.

Luisha sering mengabadikannya melalui jepretan ponselnya. Terkadang, ia juga sering memamerkannya pada stori di WhatsOn. Seperti pagi ini, ia ingin menunjukkannya kepada Dewa.

"Morning ...!" sapa Luisha pada sebuah chat di WhatsOn. Chat itu ia tujukan untuk kekasihnya, Dewa. Dengan menyertakan foto bunga kesayangannya itu, yang tumbuh subur memenuhi isi tamannya. Tampak cantik dan segar.

"Morning juga ...!" Dewa balas menyapa dengan senyuman tipis di wajah bantalnya. Maklum, ini hari Minggu dan Dewa libur kerja.

Waktu menunjuk pukul 06.25 menit, ia sengaja tidur kembali setelah melakukan sholat subuh tadi pagi. Hingga bunyi chat masuk dari Luisha terpaksa membangunkannya.

Meskipun tak ada obrolan yang cukup berarti, tapi mereka berdua kini lebih intens dalam berkomunikasi. Semenjak ponsel Dewa kembali ke tangannya, mereka bisa saling menyapa kapan saja dan sesering mungkin.

Karena saat ini Dewa sudah bekerja lebih dari sebulan dan sudah menikmati gaji pertamanya. Meskipun belum seberapa, hanya gaji pokok yang ia terima sekarang, tapi ia sangat bersyukur bisa untuk mencukupi kebutuhannya. Termasuk menjemput kembali hapenya di rumah gadai.

Ia berharap ini adalah terakhir kalinya ia menggadaikan hapenya. Malah kedepannya, jika kerjanya bagus dan langgeng ia ingin mengganti ponselnya itu dengan tipe yang lebih bagus.

Apalagi untuk urusan pekerjaan, ponselnya itu sangat dibutuhkan untuk menyimpan beberapa aplikasi khusus marketing di perusahaan itu.

Dewa kini sudah sedikit agak rilex dalam menjalani hari-harinya. Termasuk saat berbincang dengan Luisha, sudah tak ada lagi sendu. Tak ada lagi cerita yang membuat sedih mereka berdua.

Dewa sudah jarang sakit, karena bisa makan dengan teratur. Meski badannya belum kembali seperti dulu, gempal dan berisi. Tapi setidaknya, sekarang lambungnya aman. Kesehatan sang ibu pun juga sudah membaik.

Dewa dan Luisha sering berkomunikasi sekurangnya tiga kali dalam sehari. Mereka juga menghabiskan waktu bersama di waktu malam menjelang. Saat mereka berdua bebas dari aktifitas utama. Mereka kerap bernyanyi bersama, ngobrol dan tertawa bersama di Runsing. Dan mereka pun menjadi semakin dekat.

***

Di suatu siang, Luisha dikejutkan oleh sebuah chat masuk tanpa nama. Dari seseorang yang dari gaya bicaranya adalah seorang pria. Dan sepertinya pria itu sudah sangat mengenal dirinya.

Hampir saja, ia mengira bahwa itu adalah chat masuk dari dosen ataupun dari kantor polisi. Karena menyebut namanya secara lengkap.

"Selamat siang mbak Luisha Gita Andromeda!" sapa pria itu via chat di WhatsOn. Sontak membuat Luisha terkejut dan bertanya-tanya.

"Selamat siang? Maaf, ini siapa?" balas Luisha sambil bertanya. Sebab, tak ada nama ataupun foto pada profilnya.

"Masih ingatkah sama aku, mbak?" pria misterius itu bertanya lagi. Membuat Luisha makin penasaran.

"Kakak ini siapa?"

"Saya Raffi mbak," dengan suara halus dan sopan, pria itu mulai menyebutkan namanya.

"Ravi? Ravi siapa ya?" sepertinya Luisha lupa dengan seseorang bernama Raffi.

"Raffi mbak, mbak Luisha pernah berkunjung ke toko baju Ersya Fashion kan?" jawab pria itu makin jelas. Sejenak Luisha terdiam, mencoba mengingat-ingat.

"Iya betul kak, tunggu ... ini kak Raffi yang nemuin dompetku waktu itu?"

"Betul mbak."

"Kakak ini yang bekerja sebagai supervisor di toko itu, benar?"

"Bener banget mbak."

"Oh ... iya kak Raffi, aku baru inget. Tapi ... tunggu! Darimana kakak tahu nama lengkapku dan nomer WhatsOn ku?"

Pria itu tertawa sopan, makin membuat Luisha sedikit heran dan agak kesal.

"Nanti kapan-kapan aku ceritain mbak, darimana aku bisa tahu nama dan nomer WhatsOn mbak Luisha."

"Kenapa nggak sekarang aja ceritain, ihh!"

"Sekarang cukup sekian dulu mbak, saya masih kerja. Lain waktu dilanjut lagi. Terimakasih untuk waktunya, mbak Luisha. Enjoy your day!" pria itu tiba-tiba pamit dari percakapan membuat Luisha makin terheran.

"Kenapa nih orang? Cakep tapi aneh. Menakutkan ihh," gumam Luisha seraya menutup obrolan di WhatsOn.

***

Lihat selengkapnya