Di kediaman Dewa
Di kediaman Dewa, kini terasa kehangatannya. Tak seperti dulu, yang terasa begitu dingin bagaikan kumpulan es yang membekukan senyuman Dewa dan ibunya.
Memang, uang bukanlah segalanya. Tapi segalanya membutuhkan uang. Kini, keinginan Dewa untuk membahagiakan sang ibu pun, perlahan bisa terkabulkan.
Dulu, untuk membelikan ibu semangkuk bakso saja, aku tidak pernah bisa. Apalagi mengajak ibu pergi ke mall, dan membelikan sebuah baju gamis untuk dipakai ibu ke pengajian, rasanya sulit sekali. Keinginan-keinginan itu selalu kutahan dibalik tangisan hatiku. Tapi sekarang, aku bisa. Alhamdulilah ...! Seperti lirik lagu ..
Ingin bintang tinggal bilang.
Ingin bulan tinggal pesan.
Pertanyataan-pertanyaan yang selalu Dewa ajukan pada sang ibu setiap hari, demi menyenangkan hati ibu.
"Mah, mamah pengen makan apa hari ini? Nanti abdi beliin."
"Mamah suka martabak atau kue serabi?"
"Susunya udah habis belum mah, kalau habis bilang ya!"
"Jalan-jalan yuk mah, ke alun-alun. Beli apa saja yang mamah suka!"
Hal-hal sederhana yang setiap orang tua pasti menginginkannya. Namun tak jarang orang tua yang menolaknya. Karena sudah terbiasa hidup dalam kesederhanaan. Dengan alasan, tak ingin anaknya jadi boros, jangan terbiasa makan enak, dan supaya bisa menabung untuk hari tua nanti. Jadi, ibunya Dewa selalu menjawab,
"Mamah nggak pengen apa-apa Wa, makan telur kukus dan sayur lodeh malah lebih sehat."
"Martabak aja Wa, tapi setengah porsi aja cukup."
"Susunya masih Wa, kan mamah minumnya dua hari sekali. Biar hemat!"
"Kamu aja yang jalan-jalan sana Wa, mamah di rumah aja. Gimana mau ke sana, jalan aja susah."
Padahal seorang anak jika dikasih rejeki dikit aja bawaannya pengen nyenengin orang tua. Seperti aku!. Aku ingin terus membahagiakan ibu, semoga ibu sehat terus dan panjang umur.
***
Debut pertama Dewa dan Luisha makin sukses di ranah Utub. Tak ingin menyia-nyiakan masa muda, mereka ingin terus melanjutkan karya mereka selagi umur masih kacangan.
Lirik sudah dikirim Luisha kepada Dewa via WhatsOn. Dewa sudah membaca dengan seksama, dan mencoba mencari nada yang pas dan unik untuk lagu itu. Namun, tak bisa jika Dewa menentukan nadanya sendirian.
Tetap saja harus ada pembahasan bersama. Lirik dan lagunya tetap harus ditentukan berdua. Manakala ada bagian-bagian yang kurang disukai bisa saling diperbaiki bersama.
"Kalo begini gimana beb, nadanya ... Coba dengerin ya!" Dewa mulai memainkan gitar dengan nada yang dipilih untuk lagu Ada Di Cerita Hidupmu.
Luisha sedang mendengarkan dan memperhatikan. "Coba kalo yang bagian ending di bait pertananya dibuat gini ..." Ia sedang memberi ide nada yang berbeda.
"Boleh, bisa aja beb."
"Iya gitu aja, karena di bait pertama itu aku yang nyanyi, biar nadanya terdengar girly aja."
"Okey, lanjut ya ...!" ajak Dewa dengan semangat.
Ada banyak nada dan lirik yang diperbaiki bersama. Hingga, terselesaikan sudah lagu kedua mereka. Tinggal diolah oleh Dewa and friends. Melalui proses-proses seperti yang dulu.
Pertama buat rekaman audio, kali ini melibatkan instrumen keyboard, gitar, dan saksofon oleh teman-teman band Dewa.
Kemudian proses mixing dan mastering, lagi-lagi oleh Dewa dan Hendi sang engineer musik.
Lanjut take vokal Luisha dan Dewa di tempat masing-masing.
Setelah take vokal atau rekaman selesai langsung take shot untuk vidio klip juga di tempat terpisah. Kali ini memilih tema In the Blue Room. Biar kelihatan lebih tenang dan menjiwai.
Proses selanjutnya, pengeditan video yang dilakukan oleh Dewa. Jika sudah selesai, di evaluasi bersama Luisha.
Terakhir, launching ke kanal De Luve, dan kanal pribadi masing-masing Dewa dan Luisha. Karya sudah bisa dikmati seantero jagat dan jika Tuhan menghendaki, mudah-mudahan sukses terulang kembali di karya kedua Dewa dan Luisha.
***
Bip ... Bip ... Bip ...
Suara ponsel Dewa bergetar di pagi hari. Memanggil si pemiliknya bilamana ada sebuah pesan chat yang masuk. Namun sepertinya, si pemiliknya tidak mengetahui, entah sedang apa.
Waktu baru menunjuk pukul 05.15, di waktu itu biasanya Dewa sedang bergerilya di dunia perdapuran. Sedang memainkan penggorengan, dan teman-temannya. Lanjut, ia ambil sapu dan segera menyapu lantai serta mengepel.
Setelah semua beres, ia beristirahat sebentar di kamar. Ia menghempaskan badannya di kasur, bersandarkan dinding. Ia meraih ponselnya, untuk sekedar membuka WhatsOn.
Dahinya mengernyit, ia tak menyangka Luisha mengirim chat sepagi ini. Biasanya sampai siang pun, gadis itu jarang menghubunginya lebih dulu. Biasanya Dewa lah yang menyapa dan menanyakan kabarnya setiap hari.
Lekas ia membuka pesan dari Luisha, dan ... taraaaaa ...! Luisha mengirim gambar kue ulang tahun yang sepertinya diambil dari internet.
Dewa sempet mikir sekilas, "lhah kan aku nggak ulang tahun hari ini." Tapi, langsung terjawab, setelah ia membaca ketikan dibawahnya.
"Happy second anniversary ... " ucap Luisha dalam ketikan.