HARMONI BERKASIH

Soelistiyani
Chapter #34

Tentang Kenangan

Perkara Raffi, Luisha sudah menceritakan semua kepada Dewa. Bahwasanya, Raffi telah menyatakan perasaannya padanya Minggu lalu. Namun, ia belum juga memberi jawaban. Dari bibir Luisha belum mengeluarkan kata-kata apapun.

Hati Dewa mulai berdegup, mulai terusik ketenangannya.

"Lalu, bagaimana denganmu, Sha?" tanya Dewa sesaat setelah mendengar cerita Luisha.

"Aku belum memberi jawaban apapun kak," jawab Luisha tandas.

"Kamu bingung ya?" Dewapun bertanya kembali tanpa senyum sama sekali dibibirnya.

"Entahlah kak, tapi untuk saat ini aku hanya ingin dengan kakak. Raffi dengan semua kesempurnaannya belum bisa membuatku terpikat."

"Kamu yakin? Bagaimana jika seandainya kamu memilih aku dan ternyata kita tidak berjodoh? Apakah kamu akan menyesal tidak memilih Raffi?" Dewa mulai berbicara serius.

"Dengan Raffi pun, aku tidak tahu akan berjodoh atau tidak."

"Tapiiii ... jika kamu menolak Raffi, dia akan pergi. Kamu akan kehilangan kandidat terbaik sebagai calon suami, Sha."

Luisha tertawa simpul mendengarnya. Ia bahkan sama sekali tak ada rasa takut kehilangan Raffi. Sebab ia dan Raffi baru saja mengenal. Mungkin benar apa yang dikatakan Dewa barusan. Namun, Luisha tak ingin ambil pusing soal jodoh. Siapapun nanti, pasti akan datang jika sudah waktunya.

Untuk saat ini, Luisha tetap memilih Dewa. "Aku akan tetap berusaha mempertahankan hubungan kita kak, semampuku. Entah sampai kapan aku tak tahu. Atau sampai Raffi meninggalkan ku, aku juga tidak peduli kak. Aku ingin terus bersama kakak," ujar Luisha dengan tegas.

Dewa pun menyerahkan sepenuhnya pada Luisha. Akan terus bersamanya atau memilih yang lain. Bukan karena ia tak ingin mempertahankan hubungannya atau bukan karena tidak sayang. Tapi, ia hanya ingin Luisha menemukan seseorang yang tepat untuknya dan bisa bahagia.

Bukankah, itu adalah sikap yang menunjukkan rasa sayang yang besar.

***

Jarak waktu yang telah dilalui Dewa dan Luisha sudah jauh melewati puluhan purnama. Kerikil tajam, bebatuan dan banjir kecil sudah berhasil ia lompati. Menangis, tertawa, bahkan kegilaan pernah mereka lakukan.

Beberapa karya telah tercipta atas seijin Sang Kuasa. Bukankah, rezeky yang mengalir dari langit pun ditakdirkan untuk mereka. Sebuah hak paten milik mereka berdua yang telah di stempel oleh keringat mereka.

Dan, kini waktu menguji kisah mereka setelah sekian lama bersama. Tetap bersama atau melangkah sendiri-sendiri.

Luisha sedang berada di persimpangan. Bersama yang jauh tapi sangat dekat. Atau bersama yang dekat, tapi merasa jauh.

***

Pinta Dewa

Aku telah menerima apapun jalan yang diberikan untukku. Meski aku harus jatuh, berdiri, lalu terjatuh lagi, aku akan terus bangkit sekuatku. Ku jalani semua dengan ikhlas, 

Lihat selengkapnya