Bahagia tak terkira kala kita 'kan bersua. Kau berkata hendak bertandang ke rumah orang tuaku. Menghias paras, menata raga, dan hidangan t'lah kupersiapkan. Bunga-bunga bermekaran di hati laksana taman di musim semi. Indah tak terbantah, harum mewangi, dan menyebar tak terhindar.
Sejak pukul 7 malam, aku menanti hadirmu. Kupandangi tarian jarum jam yang berlenggok teramat perlahan, ingin rasanya aku putar penunjuk waktu itu agar segera berpindah ke angka selanjutnya. Namun, apalah dayaku yang tak mampu mengendalikan waktu. Akhirnya berusaha bersabar menunggu saja. Ah! Menunggu memang selamanya menjadi hal yang menyebalkan.