Sungguh mengagumkan, tapi tidak untuk kusayangi. Kau tak lain hanya sesosok insan nan menawan sebagai pemandangan nyaman yang sekadar bisa kutatap dari kejauhan. Tanpa rasa.
Karena sejatinya cinta tak seenteng itu, hati tak sedemikian mudah untuk jatuh. Sungguh aku hanya senang memandang bukan memupuk perasaan, sebab aku tahu rasa yang dipupuk akan terus tumbuh dan berkembang. Aku takut.
Ya, aku takut rasa itu semakin kuat. Maka dari itu aku membatasi hati untuk tidak bereaksi lebih jauh lagi. Cukuplah untuk menyenangkan tatapan tanpa membawa perasaan. Sadar.